Mohon tunggu...
Haryo K. Buwono
Haryo K. Buwono Mohon Tunggu... -

Menulis juga disini: www.antisintesa.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penggemar untuk Karimata

24 Januari 2010   15:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:17 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 16 Januari 2010 Facebook memang ajang kumpul pertemanan yang relatif efektif untuk berbagai event kangen-kangenan. Berawal dari ide kreator Haryo K. Buwono (37) membuat group facebook dengan judul "Penggemar Karimata Band" pada pertengahan tahun 2009. Memang, khusus untuk penggemar yang relatif langka ini ternyata tidak sampai 1 tahun jumlahnya hampir mendekati 400 facebooker. Group ini bukan sekedar share lagu atau komentar tentang personilnya, ada sisi lain yang dimiliki group ini, yaitu kesamaan cita rasa bermusik, yaitu Fussion. Pada akhir tahun 2009 tepatnya awal bulan Desember 2009, salah seorang anggota group ini memajang cerita tentang Karimata Live tahun 1988 di TVRI. Dalam narasinya dicantumkan foto-foto Live yang difoto Video ajang tersebut. Beliau penyebar info ini bernama Hendra Kurniawan (37). Gayungpun bersambut, setelah narasi itu muncul maka seorang anggota Penggemar Karimata lainnya menyampaikan ketertarikan mengadakan acara temu kangen penggemar karimata. Beliau adalah Jonny Herbart (37). Latar belakang Jonny ini ternyata adalah yang memperoleh vcd dari usahanya di TVRI Jakarta, untuk koleksi pribadinya. Kebetulan Jonny ini sangat dekat dengan Denny TR sang punggawa karimata pemegang alat Gitar. Sambutan untuk mengadakan acara Temu Kangen inipun dilanjutkan dengan keputusan untuk direalisasikan. Tanggal 16 Januari 2010, dipilih sebagai hari pertemuan itu. Salah seorang anggota group asal Yogyakarta, Jati Utomo (35), memberikan suport berupa merchandise Jaket yang disesuaikan saat Karimata Live tahun 88 di TVRI tersebut. Seperti diberi suntikan racun semangat yang luar biasa. Dalam tempo 2 minggu acara digarap ber-4 yang nota bene belum ketemu satu sama lain untuk Kopdar (Kopi Darat). Acara ini sangat unik dimana tanpa EO yang profesional BERANI mengundang rekan-rekan sesama grouper dan punggawa Karimata. Acara ini sempat mengalami kendala-kendala, yaitu peserta yang bersedia datang kurang lebih sekitar 50 orang sedangkan kapasitas ruangan yang dilangsungkan di Inul Vizta cukup terbatas yaitu 25 orang. Ketika mendekati acara banyak yang secara tiba-tiba mengundurkan diri dengan alasan yang beragam maka jumlah 10 oranglah yang siap untuk hadir. Acara yang murni dari penggemar untuk Karimata, juga mengalami hambatan teknis, Acara yang sedianya dilangsungkan di Inul Vizta Kuningan berpindah ke Inul Vizta Thamrin Jakarta. Jonny sempat stress mengenai kesediaan punggawanya yang hadir masih belum meyakinkan akan kehadirannya, padahal waktu itu kurang 3 hari menjelang hari-H. Untunglah, Denny TR dapat meyakinkan Aminoto Kosin, Uce Haryono, Aldy dan Budhi, dapat hadir pada acara tersebut. Yang tidak bisa hadir Erwin Gutawa karena sesi latihan konser Indonesian Idol, dan Chandra Darusman yang masih di Genewa Swiss. Untuk Acara ini Haryo mengundan media Kompas, Sindo, Tempo dan Media Indonesia untuk meliput acara tersebut, Hendra membuat stiker Karimata dan Jonny, seksi sibuk, membuat DVD Karimata Live 88 yang dicetak terbatas. Tanggal 16 Januari 2010, jam 14.00pun akhirnya tiba. Personil Karimata dang hadir pertama adalah Aminoto Kosin yang hadir tepat waktu yaitu sesuai sekedul acara jam 14.00. Denny dan Aldy menyusul 15 menit berikutnya. Budi, dan Uce membatalkan hadir walau mereka sedih meninggalkan acara tersebut. Acara temu kangen penggemar dan personil Karimata inipun menjadi ajang temu kangen, bagi personil Karimata sendiri. Mereka berpeluk-pelukan seolah lama sekali tidak bersua. Rekan media yang hadir hanya Kompas, sedang yang lain tidak muncul. Jam 14.30 acara dimulai. Haryo memberikan kata sambutan kurang lebih sekitar 10 menit, kemudian satu persatu Karimata mem"presentasi"kan tentang Karimata. Luar biasa, Karimata benar-benar antusias menyambut acara ini dilihat dari kata-kata yang mereka sampaikan saat ber"orasi". Tepat pukul 15.00 acara dilanjutkan dengan Menonton bareng DVD karimata Live 88 di TVRI. Yang lebih mengherankan Karimata ternyata tidak satupun memiliki video ini. Maka semakin serulah acaranya. setelah 8 lagu dipertontonkan, maka sesi tanya jawabpun dilangsungkan. Pertanyaan beragam mulai dari logo Karimata hingga detail judul yang mereka bawakan pada 5 album yang sudah mereka telorkan. Unik, mengingat mereka (Karimata) ternyata juga belajar dalam bermusik dan memberi judul. 3 album pertama mereka (Pasti, Lima dan Biting), judul adalah hal yang tersulit padalal lagu sudah jadi, namun 2 album berikutnya judul adalah inspirasi dari lagunya. Judul ada yang diambil dari nama anak Denny TR, ada yang kejadian saat tour ke Surabaya, saat kondangan dan lain-lain. Lucu juga mereka, yang ternyata pada album keempat (Self Title), mereka menyanyi dan membuat group vocal yang diberi nama Trio Bele'l, yang mem"pleset"kan Trio Libel. Mereka bernyanyi karena Musik dan Keasikan, kecenderungan Karimata adalah membawakan lagu yang Fusion dan tematis. Album pertama hingga ke empat mencirikan gairah Karimata pada usia mereka. Album kelima mereka (Jezz) cenderung etnis yang memang Indonesia di tahun 90an sedang mensoroti budaya Indonesia untuk diceritakan pada dunia lewat musik Jazz. Karimata tidak sendiri saat itu, ada Krakatau, Emerald, dan Modulus yang ikut meramaikan Jazz etnis yang dikemas menarik. Tepat pukul 16.30 acara ditutup dengan foto bersama dan deklarasi bahwa Karimata yang sebelumnya posisi "pause" siap "play" kembali setelah suntikan acara ini. Denny TR sangat bersemangat "joeang" untuk mempersatukan mereka kembali untuk album keenam mereka, demikian juga untuk Aminoto dan Aldy. Dalam kesibukan mereka, konsep album keenam akan diceritakan pada album keenam nanti, kilah Denny pada penggemar. Para penggemarpun sepakat untuk tetap menjadi "kompor" atau "teroris" sampai pemunculan album keenam mereka yang bisa jadi merupakan album penutup bagi Karimata. Penggemar sangat berharap Karimata terus hidup dihidup penggemar karimata, dan Karimata tetap produktif membuat album-album baru untuk penggemarnya. Salam karimata!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun