Mohon tunggu...
Bunayya Izzani
Bunayya Izzani Mohon Tunggu... Mahasiswa - up to u

Equanimity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Internalisasi Nilai-Nilai Tawassuth di Era Society 5.0: Podcast Moderasi Beragama Bersama Bapak Arief

28 Mei 2024   22:19 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:48 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

25 Maret 2024 - Dalam rangka mempromosikan moderasi beragama, sebuah podcast bertema "Internalisasi Nilai-Nilai Tawassuth di Indonesia dalam Menghadapi Era Society 5.0" telah dipublikasikan oleh Vina Sa’adatul Athiyyah. Podcast ini menghadirkan Bapak Arief, seorang duta moderasi beragama, yang berbagi pandangannya mengenai pentingnya nilai-nilai tawassuth dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pembukaan podcast, Vina menyoroti bahwa era Society 5.0 ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat, khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi. "Era ini membawa tantangan tersendiri dalam menjaga harmoni agama di Indonesia. Sebagai rakyat Indonesia, kita harus bijaksana dalam mengelola informasi dan bagaimana teknologi dapat mempengaruhi pemahaman agama kita," ujar Vina.

Bapak Arief, dalam perbincangan tersebut, menjelaskan peran dan makna tawassuth yang merupakan bagian integral dari moderasi beragama. "Tawassuth mengajarkan keseimbangan dan toleransi. Ini sangat penting terutama di era Society 5.0, di mana informasi dapat dengan mudah menyebar dan mempengaruhi masyarakat," kata Bapak Arief.

Beliau juga membahas pentingnya internalisasi nilai-nilai tawassuth dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, cara menginternalisasi nilai-nilai tersebut adalah dengan menerapkan prinsip keseimbangan dan toleransi dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam konteks keluarga, pekerjaan, maupun interaksi sosial.

Tantangan yang dihadapi di masa kini, seperti penyebaran informasi yang tidak benar dan meningkatnya intoleransi, dapat diatasi melalui implementasi nilai-nilai tawassuth. "Dengan tawassuth, kita bisa lebih bijaksana dalam menyaring informasi dan lebih toleran terhadap perbedaan," tambahnya.

Sebagai duta moderasi beragama, Bapak Arief berkomitmen untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya nilai-nilai tawassuth. Harapannya, masyarakat dapat menginternalisasi nilai-nilai ini untuk menjaga keharmonisan sosial dan agama di Indonesia.

Di akhir podcast, Bapak Arief menyampaikan harapannya untuk masyarakat. "Saya berharap nilai-nilai tawassuth dapat menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari kita, sehingga kita bisa menghadapi tantangan era Society 5.0 dengan lebih bijak dan penuh toleransi."

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

*Oleh Mahasiswa UIN Maliki Malang:

1. Vina Sa'adatul Athiyyah

2. Ni'matul Mahmudah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun