Bahami Tarman menyambung lagi sebab mikrofon masih dalam genggamannya. "Bapak kepala sekolah yang terhormat, janganlah bapak ingin enaknya saja. Bapak orangnya pemerintah, sudah sejauh mana bapak melaporkan hal ini. Tolong sampaikan ke atasan  bapak, seriuslah sedikit ngurusin pendidikan ini! Rakyat punya beban hidup yang semakin berat." Dengan serta merta wajah Pak Alius merah padam, lalu berubah jadi pucat.
Ringkas cerita, siang itu rapat belum menghasilkan keputusan. Dua hari kemudian rapat diadakan lagi, tapi Bahami Tarman tidak sempat hadir meski diundang juga. Kabarnya ia dilarikan oleh pihak keluarganya ke Palembang, untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit jiwa, karena mengalami depresi akut.
Malamnya menjelang tidur, aku merenung di kamar tentang ucapan pria kritis itu. "Seriuslah sedikit ngurusin pendidikan!" rasanya aku sendiri seperti kena tampar! Bertubi-tubi. Sebab ucapan-ucapannya mengandung kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H