Mohon tunggu...
Mas Bumikencono
Mas Bumikencono Mohon Tunggu... profesional -

Manusia memang aneh dan lucu, tak heran bila Tuhan senang bermain-main dengan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Entahlah

20 Juni 2011   05:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entahlah.....

berjalan tanpa nyawa, rasa dan simpati

hidup berputar di roda neraka

terik menyengat silau menghunjam

walau begitu tanpa ada gejolak

semua datar melandai

Entahlah.....

waktu acuh tanpa peduli

siang malam pagi tiada dikenali

sama rasa sama terasa

berpijak pada tanah yang sama

kering basah tak berlawan

gerak tak ada arti kemana

Entahlah.....

nasib berbicara takdir menentukan

apalah artinya bila tanpa makna

sia-sia belaka menyerbu jiwa

adakah tuhan mendengar di sana

bisakah tuhan peduli di sini

sendiri bagai buluh terterpa angin

pasrah dan ikhlas apa adanya

Entahlah.....

permainan dan jejak hari

senantiasa menemani dan mengikuti

bayang hitam itu tiada jemu menggelayuti

kemanakah akan berakhir

surga neraka putih dan hitam

derai tawa dan airmata

gelitik kalbu menggugah sang dewa

pengendali raga menjunjung harga

Entahlah.............................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun