Mohon tunggu...
bumi jingga
bumi jingga Mohon Tunggu... -

teman yang baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Who am I? I'm Lesbian

10 Maret 2013   16:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:01 2834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

just be your self and i wanna be my self for who i am!!!!!

Tiba-tiba saja ingin menulis sesuatu yang  baru saja mampir dibenak,sejenak saya berpikir apakah pantas untuk membuat catatan ini,secangkir kopi tak bisa membuat saya menghapus kalimat tersebut...

Lesbian bukan penyakit, apalagi sampai dikatakan bahwa lesbian itu adalah penyakit kejiwaan

Siapa saya?????? Saya LESBIAN,catatan ini sekaligus mewakili sebuah kejujuran kalau sebenarnya saya adalah lesbian ,kenapa harus membohongi diri sendiri??? tak perlu membohongi diri kita kalau kita memang lesbian , lesbian yah tetap lesbian. apakah itu salah????? Terserah orang mau menilainya seperti apa,sudah menjadi pilihan hidup dan harus dijalani sungguh-sungguh dan bertanggung jawab

Kalau ada di antara kita yang berpikir sekedar mampir didunia lesbian ini hanya untuk senang-senang saja atau mengikuti trend The Virgin yang popular dengan lagu mereka CINTA TERLARANG, Saat ini saya mau bilang, lebih baik segera tinggalkan, kadang juga kita berpikir enak sekali dan rasanya nyaman saja pacaran dengan sesama karena wanita itu lembut,perasaan sayangnya itu yang buat sesamanya tidak ingin beranjak,,,jiaaaaaaaahhhhhhh itu karena belum terbuka saja kedoknya, Juga buat para wanita yang masih mikirin pengen punya pacar pria dan ingin menikah dengan seorang pria , segera tinggalin dunia belok(lesbian) ini karena kamu hanya akan menyakiti kaummu yang lain...ini bukan ancaman tapi sebuah peringatan jangan sampai sesuatu yang buat lakukan hanya sebagai sebuah ajang coba-coba menjerumuskan kita lebih jauh lagi dan akhirnya hanya akan menyakiti sesama.

Sebelum saya  membuat keputusan dan pilihan dalam hidup untuk menjadi lesbian,saya telah lebih dulu melakukan observasi,seperti apakah Lesbian itu dengan segala macam rasa yang berkecamuk didada saya,kebingungan-kebingungan saya dan semua rasa yang tidak wajar terjadi dihidup saya. sebelumnya saya punya pacar pria dengan usia pacaran yg cukup lama 10 Tahun,tapi kanapa saya tidak pernah merasakan perasaan yang lebih istimewa terhadap mantan saya itu,lalu kenapa setiap kali dekat dengan seorang wanita saya  selalu merasakan ada getar-getar aneh dalam hati. akhirnya saya mulai menjauh dari pacar pria saya dan memilih untuk sendiri dan terus mencari jawaban atas kejadian-kejadian aneh yang selalu mengganggu diri saya.

Pada  akhirnya saya menemukan jalan saya sendiri kalau sebenarnya SAYA LESBIAN, YAH SAYA LESBIAN,

Jadi yang Merasa masih dalam proses pencarian jati diri jangan sembarangan buat keputusan pelajari terlebih dahulu tentang apa yang kamu rasakan dan beri waktu untuk dirimu sendiri agar dapat meneliti rasa yang ada karena tidak mudah menjadi seorang lesbian dengan penolakan – penolakan yang ada, baik dalam keluarga, pertemanan dan masyarakat secara luas.

Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan atau disebut juga perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional atau secara spiritual. Lesbian adalah seorang yang penuh kasih.

Pada saat ini kata lesbian digunakan untuk menunjuk kaum gay wanita. Ada beberapa terminologi yang sering dihubungkan dengan menjadi seorang lesbian:

* Butch

* Femme

* Andro

* No label lesbian

Butch, seringkali mempunyai stereotype sebagai pasangan yang lebih dominan dalam hubungan seksual. terkadang daam hubungan seksualnya adalah satu arah sehingga Butch lebih digambarkan sebagi sosok yang tomboy, agresif, aktif, melindungi dan lain-lain. butch dibagi/diklarifikasi dalam beberapa tipe yaitu :

* soft Butch

sering digambarkan mempunyai kesan yang lebih feminime dalam cara berpakaian dan potongan rambutnya, secara emosional dan fisik tidak mengesankan bahwa mereka adalah pribadi yang tanggung

* stone butch

sering digambarkan lebih maskulin dalam cara berpakaian maupun potongan rambutnya. mengenakan pakaian laki-laki, terkadang membebat dadanya agar terlihat lebih rata dan menggunakan sesuat...')

Femme, istilah ini lebih mengadopsi peran sebagai "feminime" dalam suatu hubungan dengan pasangannya.(sumber:Wikipedia)

femme yang berpenampilan feminime slalu digambarkan mempunyai rambut yang panjang berpakaian feminim,masak,beres-beres rumah, hufffffff biasa itu kerjaan ibu rumah tangga,perhatian,penuh kelembutan.

Andro, Androgini adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian peran yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada saat yang bersamaan. Istilah ini berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu ανήρ (anér, yang berarti laki-laki) dan γυνή (guné, yang berarti perempuan) yang dapat merujuk kepada salah satu dari dua konsep terkait tentang gender. Artinya pencampuran dari ciri-ciri maskulin dan feminin, baik dalam pengertian fesyen, atau keseimbangan antara "Seorang wanita memiliki ketidaksadaran pria (yang dinamakan animus), dan seorang pria memiliki ketidaksadaran wanita (yang dinamakan anima) dalam teori psikoanalitis. .(sumber:Wikipedia)

No Label, Yang lagi pada bingung, Malu-malu tapi mau,atau apalah...tak tahu juga yang tidak memakai label artinya masih dalam pencarian.

Jika kita benar-benar paham dengan pengertian diatas artinya kita bisa mengenal diri kita sendiri berada di posisi mana,jangan cuma mikir PW saja iyakan???? Namun saya tidak ingin melabelkan diri saya karena yang saya tahu adalah saya perempuan yang mencintai perempuan. Saya juga bukan seorang lesbian yang hanya menadahkan tangan kepada orang tua dan keluarga saya. Saya bertanggung jawab dengan pilihan hidup saya yang membuat saya menjalani hidup saya dengan mandiri karena ketika keluarga dan lingkungan saya mengetahui saya seorang lesbian, mereka menganggap bahwa saya gila dan tidak akan mampu menghidupi pasangan saya. Dan saya buktikan kepada mereka dengan berkarya didunia kerja saya dan sampai saat ini saya masih mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga saya.

Terkadang saya juga merasa seperti seorang tertuduh dikursi pesakitan, semua mata memandang sinis dan mencemooh, tetapi mereka tidak merasakan apa yang saya rasakan. Bukan keinginan saya menjadi lesbian dan tidak ada pengalaman buruk dalam hidup saya yang membuat saya membenci pria, ini adalah rasa yang tak bisa dipungkiri oleh hati. Aneh!!!! Yah memang ANEH, Gila!! Yah memang GILA, menurut orang – orang yang masih tertutup dan tidak mau mengakui keberadaan para lesbian. Karena mereka adalah HETERO, Mereka menganggap diri mereka NORMAL sedang LESBIAN tidak.

Sebenarnya saya menjalani kehidupan saya dengan normal, saya masih ke toilet wanita dan saya masih melakukan aktifitas sebagai seorang wanita, KTP dan Surat-surat saya masih tetap berjenis kelamin wanita, dan saya selalu mengakui bahwa saya wanita bukan wanita-pria. Jangan memandang LESBIAN itu rendah dan SAKIT, Jangan Menghakimi kami para kaum LESBIAN karena kalian yang menghakimi kami tidak bisa merasakan apa yang kami rasakan, dan hanya anugerah TUHAN yang mampu mengubah semuanya dan hanya TUHAN yang dapat menghakimi, Jangan Berlagak Suci dengan memandang kehidupan para Lesbian adalah kehidupan yang murtad.

Apapun itu bentuknya,pasti ada yang tersakiti dengan pilihan ini. jika menjalin hubungan dengan seseorang hanya untuk memuaskan hasrat saja,memasuki dunia Lesbian dengan tujuan hanya untuk trend masa kini bukanlah seorang Lesbian.

Rasa ini adalah murni,mengalir dengan sendirinya ketika seorang wanita merasa nyaman bersama teman wanitanya dan rasa itu tidak dipaksakan, artinya rasa cinta itu sama seperti yang dialami oleh para hetero. Tidak semua wanita merasa seperti itu, ada juga cinta bertepuk sebelah tangan, jadi sama saja dengan kehidpan para hetero, karena cinta tidak akan memilih kepada siapa dia akan jatuh cinta.

Pada akhirnya kita sendiri yang memutuskan hendak tertarik pada siapa? Diri sendiri? Laki-laki? Perempuan? Transgender? Atau mencintai semuanya – pansexuality?

Bagaimanapun, cinta yang didasari pada penghormatan dan penghargaan diri dengan mengesampingkan kelamin, tentulah bukan hal yang mudah.(sumber:AP) (rasakan itu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun