"Kamu susah tinggi? Yuk cek fanpage kita di..." Baiklah. Kalau yang ini bukan kawan lama.
Dari semua resolusi-resolusi keren yang diciptakan netizen di sosial media, ada pula yang kontra terhadap tren resolusi-resolusi semacam ini.
"Buat apa, sih?"
"Paling bagus di awal doang."
"Ah, tahun depan kan gue tetep jomblo."
"Edit foto geraknya kakak." Oke. Lagi-lagi ini bukan kontra.
Kalo dipikir-pikir...
Ada benarnya juga kaum yang berpihak pada penolakan resolusi ini. Mereka menganggap resolusi yang diumbar di sosial media hanya mengikuti tren saja tanpa dijalani sepenuh hati.
Ada juga yang berpikir bahwa resolusi ini menjadi hal yang "memalukan kalo gak kesampaian".
Bener gak?
Intinya, apa pun resolusimu, itu adalah keputusan yang sangat baik agar kamu bisa menciptakan pola pikir dan ide baru untuk tahun berikutnya. Tapi, orang yang tidak pernah mengungkapkan apa resolusinya juga bukan berarti tidak punya keputusan untuk tahun berikutnya.