Mohon tunggu...
Dewi Wulan
Dewi Wulan Mohon Tunggu... -

love being a Muslim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mendadak Herbalis

14 Oktober 2013   23:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:32 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika saya mendadak dibingungkan oleh kemunculan banyak ahli herbal.

“Tumbuhan ini baik untuk batu ginjal mb..”

“Tumbuhan ini bisa untuk darah tinggi nih mb..”

“Daun ini klo direbus bisa menambah stamina nih..”

Sebagai orang dengan latar belakang kesehatan tentu saja informasi tersebut mengundang perhatian saya. Apalagi obat-obatan yang berasal dari alam (baca: herbal) memang memiliki efek samping minimal.

Lantas kemudian saya teringat akan cerita salah seorang guru saya, yang kebetulan suaminya mengalami gagal ginjal akut (acute renal failure) akibat pengkonsumsian obat-obat herbal.

Apakah dua cerita saya sebelumnya merupakan hal yang paradoks? Tentu tidak, disinilah kita belum menemukan titik kunci mengapa dua kejadian yang bertolak belakang dapat terjadi pada sesuatu yang sama, dalam hal ini adalah herbal. Kuncinya terletak pada penelitian.

Allah SWT telah mengajak manusia untuk berpikir, salah satunya dalam QS. Al-Hijr (15):21.

21. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.

Segala sesuatu yang terjadi telah ditetapkan oleh Allah dengan ketentuan. Dalam ayat lain QS. Al-Furqon (25):2.

2. Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.

Allah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran, kemudian di dalam QS. Yasin (36):36

36. Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

Allah membuat segala sesuatu dengan supaya ciptaan Allah dapat dimengerti oleh makhluk-Nya.

49. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS. Az-Zariyat (51):49)

Dari beberapa ayat di atas dapat diketahui bahwa segala sesuatu diciptakan Allah sesuai dengan ukuran. Apabila boleh saya menghubungkan, itu yang disebut dengan dosis.

Dosis itulah yang harus kita cari melalui penelitian-penelitian. Itulah sebabnya sesuatu yang dasarnya bermanfaat apabila melampaui aturan (dosis) maka dia tidak lagi akan bermanfaat dan justru akan membawa pada kerusakan. Dan sesuatu yang bermanfaat itu juga harus diketahui dosisnya dengan tepat, yaitu pada aturan berapa dia akan benar-benar mengeluarkan manfaat. Sekali lagi, itulah peranan penelitian.

Maka saya hanya ingin mengatakan, siapapun bisa mengatakan bahwa ia mengetahui manfaat suatu tanaman, tanaman itu baik untuk ini, daun ini bisa untuk penyakit ini, dan lain-lain. Akan tetapi tidak semua mampu mengemukakan dengan tepat, dengan cara apakah dan seberapa banyakkah tanaman tersebut dapat berperan maksimal.

Ketika kita mengetahui bahwa seledri memiliki manfaat untuk darah tinggi. Langkah selanjutnya saya pikir bukanlah merebus seledri kemudian meminumnya sebanyak-banyaknya. Tapi sikap kita harus berlanjut. Zat apakah yang ada di dalam seledri yang memiliki manfaat untuk mencegah darah tinggi? Bagaimanakah caranya supaya zat tersebut dapat digunakan dengan maksimal? Harus berapa banyak seledri yang digunakan untuk mencapai dosis terapeutik (berguna untuk terapi)? Mungkinkah zat dalam seledri tersebut dapat bersinergi dengan zat lain sehingga manfaat yang dihasilkan menjadi lebih besar, dan lain sebagainya.

Hal inilah yang jarang diperhatikan oleh kita, karena syifa’ bukan hanya mengandung pengertian sebagai penyembuh tapi juga berarti aturan. Aturan bagaimanakah yang harus dipenuhi agar sesuatu dapat menjadi penyembuh?

Oleh sebab itu, amatlah berbeda derajat orang yang mengetahui dan yang tidak mengetahui. Semoga ini bisa menghantarkan kita menjadi orang yang tidak hanya berhenti berwacana pada hal yang superfisial, tapi untuk belajar, dan terus belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun