Pada tanggal 31 Januari 2025, situs resmi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah mengalami peretasan yang mengakibatkan perubahan konten pada halaman tertentu. Salah satu halaman yang terdampak adalah https://jateng.bawaslu.go.id/web/?id=LK21+OFFICIAL, di mana konten aslinya digantikan dengan informasi yang tidak relevan dan berpotensi menyesatkan.
Kronologi Kejadian
Peretasan terdeteksi pertama kali oleh tim IT Bawaslu Jawa Tengah pada pagi hari tanggal 31 Januari 2025. Mereka menemukan bahwa beberapa halaman di situs resmi telah mengalami perubahan tanpa izin, dengan konten yang tidak sesuai dengan fungsi dan tujuan situs tersebut. Halaman yang seharusnya berisi informasi terkait pengawasan pemilu malah menampilkan konten yang tidak berhubungan, seperti tautan ke situs hiburan ilegal.
Analisis Peretasan
Setelah dilakukan investigasi awal, ditemukan bahwa peretas memanfaatkan celah keamanan pada sistem manajemen konten (Content Management System/CMS) yang digunakan oleh situs Bawaslu Jawa Tengah. Celah ini memungkinkan peretas untuk menyisipkan parameter tertentu dalam URL, seperti "?id=LK21+OFFICIAL", yang kemudian mengarahkan pengguna ke konten yang telah dimodifikasi.
Modus operandi semacam ini dikenal sebagai "URL parameter manipulation", di mana peretas memanipulasi parameter dalam URL untuk mengakses atau menampilkan konten yang tidak seharusnya. Dalam kasus ini, parameter "id=LK21+OFFICIAL" digunakan untuk menampilkan konten yang tidak sah pada halaman resmi Bawaslu Jawa Tengah.
Dampak Peretasan
Peretasan ini memiliki beberapa dampak signifikan, antara lain:
Kerugian Reputasi: Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan pemilu, kredibilitas Bawaslu Jawa Tengah dapat terpengaruh akibat insiden ini. Pengguna yang mengakses situs resmi dan menemukan konten yang tidak pantas mungkin meragukan profesionalisme dan keamanan lembaga tersebut.
Potensi Penyebaran Malware: Jika tautan yang disisipkan oleh peretas mengarah ke situs berbahaya, pengguna yang mengklik tautan tersebut berisiko terinfeksi malware atau perangkat lunak berbahaya lainnya.
Disinformasi: Perubahan konten pada situs resmi dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan, yang berpotensi mempengaruhi opini publik terkait proses pemilu.
Tindakan yang Diambil
Menanggapi insiden ini, Bawaslu Jawa Tengah telah mengambil beberapa langkah penting:
Penutupan Sementara Situs: Untuk mencegah penyebaran konten yang tidak sah lebih lanjut, situs resmi Bawaslu Jawa Tengah ditutup sementara untuk dilakukan perbaikan.
Investigasi Mendalam: Tim IT bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk melakukan investigasi mendalam guna mengidentifikasi sumber peretasan dan menutup celah keamanan yang ada.
Peningkatan Keamanan: Setelah celah keamanan diidentifikasi, langkah-langkah perbaikan diterapkan, termasuk pembaruan sistem, peningkatan protokol keamanan, dan pelatihan bagi staf terkait pentingnya keamanan siber.
Komunikasi Publik: Bawaslu Jawa Tengah mengeluarkan pernyataan resmi untuk menginformasikan publik tentang insiden tersebut, langkah-langkah yang telah diambil, dan memastikan bahwa data pengguna tetap aman.
Peretasan Situs Bawaslu di Daerah Lain
Insiden peretasan situs Bawaslu bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada tahun 2019, situs Bawaslu Boyolali juga mengalami peretasan. Menurut laporan dari detikNews, situs tersebut diretas dengan menampilkan pesan protes yang senada dengan isu-isu yang sedang hangat saat itu.Â
Selain itu, pada tahun 2023, situs Bawaslu Banyuwangi diretas dan laman utamanya diganti dengan konten judi online. Menurut laporan dari Radar Banyuwangi, peretasan ini terjadi di tengah proses pengawasan tahapan Pemilu 2024.Â
Pentingnya Keamanan Siber bagi Lembaga Pemerintah
Insiden-insiden tersebut menyoroti pentingnya keamanan siber bagi lembaga pemerintah, terutama yang berkaitan dengan proses demokrasi seperti pemilu. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan keamanan siber meliputi:
Pembaruan Sistem Secara Berkala: Memastikan bahwa semua perangkat lunak dan sistem yang digunakan selalu diperbarui untuk menutup celah keamanan yang diketahui.
Pelatihan Keamanan Siber: Memberikan pelatihan rutin bagi staf mengenai praktik keamanan siber, seperti mengenali email phishing dan pentingnya kata sandi yang kuat.
Pemantauan Sistem: Mengimplementasikan sistem pemantauan yang dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time dan memberikan peringatan dini.
Audit Keamanan: Melakukan audit keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kerentanan.
Pengembangan Rencana Respons Insiden: Menyiapkan rencana respons insiden yang jelas untuk memastikan tindakan cepat dan efektif jika terjadi peretasan.
Kesimpulan
Peretasan terhadap situs resmi Bawaslu Jawa Tengah pada 31 Januari 2025 menyoroti ancaman nyata terhadap keamanan siber lembaga pemerintah. Dengan mengambil langkah-langkah proaktif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber, diharapkan insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang, memastikan integritas dan kepercayaan publik terhadap proses pemilu tetap terjaga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI