Mohon tunggu...
buldozer for
buldozer for Mohon Tunggu... Freelancer - Jasa Freelancer

Jasa freelancer, buzzer, influencer.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Window Dressing di Bursa Saham: Pengertian dan Cara Menilai Perusahaan yang Melakukan Praktik Ini

26 November 2024   08:14 Diperbarui: 26 November 2024   08:19 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengeluaran atau pendapatan non-operasional yang besar, terutama yang dilakukan menjelang akhir periode akuntansi, bisa jadi merupakan tanda window dressing. Misalnya, pendapatan yang berasal dari penjualan aset dan bukan dari aktivitas inti perusahaan.

  • Laporan Arus Kas vs Laporan Laba Rugi

    • Bandingkan laporan arus kas dengan laporan laba rugi. Kadang kala, perusahaan dapat menunjukkan laba yang tinggi namun tidak dibarengi dengan arus kas operasional yang memadai, yang mengindikasikan laba tersebut mungkin berasal dari manipulasi akuntansi.

  • Amati Volume dan Pola Perdagangan Saham

    • Untuk reksa dana atau manajer portofolio, amati volume perdagangan saham dalam portofolio mereka. Perubahan besar dalam komposisi portofolio di akhir periode dapat menjadi indikasi bahwa pengelola dana sedang mencoba memperbaiki penampilan kinerja.

  • Bandingkan dengan Industri

    • Jika perusahaan menunjukkan pertumbuhan atau kinerja keuangan yang berbeda secara signifikan dari rata-rata industri, terutama menjelang akhir tahun, maka perlu dicurigai apakah perusahaan melakukan window dressing.

  • Risiko dan Dampak bagi Investor

    Investor harus berhati-hati terhadap praktik window dressing karena hal ini bisa memberikan gambaran yang salah mengenai kondisi fundamental perusahaan. Dalam jangka pendek, harga saham bisa meningkat karena laporan keuangan terlihat bagus, tetapi dalam jangka panjang, nilai saham bisa turun jika ternyata kinerja perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

    Investor yang lebih berhati-hati akan melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan metrik keuangan lebih dari sekadar laporan laba. Salah satu pendekatan yang bisa diambil adalah dengan melihat cash flow perusahaan dan menilai apakah laba yang dihasilkan didukung oleh arus kas yang memadai.

    Kesimpulan

    Window dressing adalah praktik yang tidak etis tetapi sering dilakukan di dunia investasi. Investor harus waspada terhadap perusahaan yang mencoba mempercantik laporan keuangan mereka. Dengan memahami teknik-teknik window dressing dan melakukan analisis fundamental yang lebih mendalam, investor dapat menghindari jebakan ini dan membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
    Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun