Mohon tunggu...
buldozer for
buldozer for Mohon Tunggu... Freelancer - Jasa Freelancer

Jasa freelancer, buzzer, influencer.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Harga Saham BFI Finance Terkoreksi Tajam, Penurunan Hampir Setengahnya

19 November 2024   08:27 Diperbarui: 19 November 2024   08:53 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Harga saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengalami koreksi tajam sejak mencapai level tertinggi pada awal tahun 2024.

Setelah sempat menyentuh harga Rp1.380 per lembar pada Maret 2024, saham BFI kini berada di kisaran Rp880 pada awal perdagangan 18 November 2024, mencerminkan penurunan sekitar 38%. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kinerja keuangan, restrukturisasi internal, hingga sentimen pasar yang kurang kondusif.

Kinerja Keuangan Terganggu

Salah satu penyebab utama penurunan harga saham BFI adalah laporan keuangan yang menunjukkan penurunan laba bersih. Pada semester pertama 2024, laba bersih BFI turun sebesar 19,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp685,79 miliar. Hingga kuartal III 2024, BFI Finance berhasil mencetak laba Rp1,1 triliun, tetapi masih menghadapi tantangan dari perlambatan ekonomi domestik dan meningkatnya persaingan di industri pembiayaan. (IDN Financials, VIVA)

Restrukturisasi Internal dan PHK

Selain tantangan keuangan, langkah BFI Finance untuk merestrukturisasi operasional turut menjadi sorotan. Perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan dan menutup beberapa kantor cabang sebagai bagian dari strategi transformasi digital. Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan menggantikan beberapa posisi dengan teknologi. Namun, kebijakan ini memicu sentimen negatif di pasar, mengingat dampaknya terhadap stabilitas operasional perusahaan. (Okezone, Detik Finance)

Transformasi Digital dan Optimisme Jangka Panjang

Di tengah tekanan, BFI Finance tetap optimis menghadapi masa depan. Perusahaan menggenjot digitalisasi melalui sistem layanan terpadu untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Strategi ini diharapkan mampu mendongkrak aset perusahaan hingga mencapai Rp26 triliun pada akhir 2024. Meskipun demikian, investor masih mempertanyakan efektivitas strategi ini dalam memberikan dampak positif jangka pendek pada harga saham. (Kompas)

Apakah akan di ikuti oleh lembaga financial lainya?

Penurunan harga saham yang signifikan pada PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan lembaga keuangan lain mengalami nasib serupa. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja saham lembaga keuangan lainnya antara lain:

  1. Kondisi Ekonomi Makro: Perlambatan ekonomi global dan domestik dapat mempengaruhi profitabilitas lembaga keuangan. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Januari 2024, outstanding kredit restrukturisasi Covid-19 telah menurun signifikan menjadi sebesar Rp251,2 triliun, menunjukkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. 

  2. Kebijakan Restrukturisasi Kredit: OJK telah memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit hingga 31 Maret 2024 untuk mendukung segmen, sektor, industri, dan daerah tertentu yang memerlukan tambahan periode restrukturisasi. Kebijakan ini bertujuan menjaga stabilitas sektor keuangan dan mencegah peningkatan kredit bermasalah. 

  3. Digitalisasi dan Efisiensi Operasional: Seperti yang dilakukan BFI Finance, banyak lembaga keuangan mulai mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi. Namun, proses ini harus dikelola dengan baik untuk menghindari dampak negatif, seperti pemutusan hubungan kerja massal yang dapat mempengaruhi sentimen pasar. 

  4. Kinerja Keuangan Individu: Setiap lembaga keuangan memiliki kondisi keuangan yang berbeda. Lembaga dengan manajemen risiko yang baik dan portofolio kredit yang sehat cenderung lebih tahan terhadap tekanan ekonomi.

Meskipun penurunan harga saham BFI Finance menjadi perhatian, tidak semua lembaga keuangan akan mengalami hal yang sama. Faktor-faktor seperti manajemen internal, diversifikasi portofolio, dan respons terhadap perubahan pasar akan menentukan kinerja masing-masing lembaga. Investor disarankan untuk melakukan analisis mendalam terhadap kondisi fundamental setiap perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi.

Prospek dan Rekomendasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun