2.     Membuang sampah pada tempatnya. eksistensi sampah pada pada saluran air atau di sungai selain menyebabkan pencemaran, bisa pula mengakibatkan mala banjir. Menumpuknya sampah pada selokan akan menutup sirkulasi air sehingga air akan meluber sampai ke jalan, bahkan Jika volume airnya terus bertambah akan menggenangi rumah tempat tinggal  pada sekitarnya. Sungai yg telah  oleh sampah pun pada akhirnya tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh masyarakat kurang lebih sungai buat mandi atau menjadi sumber air bersih untuk dikonsumsi.
3.     Mendaur ulang barang bekas. Beberapa warga  mempunyai watak buruk  menggunakan membuang barang-barang bekas atau sampah rumah tangganya ke pada sungai atau sa-luran air. Padahal sebenarnya barang-barang bekas itu masih bernilai ekonomis Bila didaur ulang. Sampah dapur berupa sayuran yang telah tidak terpakai bisa dibuat pupuk kompos, sementara sampah kering seperti botol air mineral masih bisa dijual ke pengepul barang-barang bekas serta mampu didaur ulang pulang oleh pabrik plastik.
4. Â Â Â Â Penghijauan buat sumber air yg ada pada lingkungan, dengan melaksanakan reboisasi atau menanam kembali pohon akan dapat mengurangi akibat kerusakan taman/hutan.
Program Kerja KKN yang kami laksanakan hari ini menyimpulkan masih banyaknya masyarakat Indonesia yg acuh tidak acuh terhadap lingkungan mereka, padahal itu demi kesehatan serta masa depan diri sendiri dan  keluarga terdekat , bukan untuk orang lain. oleh karena itu, dengan dibuatnya artikel ini , semoga masyarakat Indonesia akan semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih serta sehat buat keberlangsung kehidupan baik pada masa sekarang maupun pada masa depan nanti. yang lalu dapat dimanfaatkan menjadi sarana mensosialisasikan pentingnya kesadaran sanitasi air.
Akhir kata yang ingin kami ucapkan, "Mahasiswa tidak perlu dicermati menjadi juru selamat atau ratu adil yang kedatangannya perlu ditunggu. Mahasiswa juga tidak perlu dipandang eksklusif sehingga wajib  selalu berjuang sendirian. yuk berkolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik"
Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H