Mohon tunggu...
Bulan Altami
Bulan Altami Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya berolahraga, kepribadian saya, saya orang yang menyenangkan dan terbuka kepada semua orang yang saya anggap satu frekuensi dengan saya, situs yang sering saya kunjungin berbagai macam tidak menentu tetapi lebih sering olahraga dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Guru dalam Kasus Bully

12 Desember 2023   17:32 Diperbarui: 12 Desember 2023   19:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Guru adalah seseorang yang mengajarkan serta membimbing kita dalam proses pembelajaran di sekolah. Sosok yang di kenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ini, memiliki kesan yang sangat berarti bagi muridnya. Tidak hanya bagi muridnya, di lingkungan masyarakat guru juga dipandang sebagai seseorang yang memiliki wibawa tersendiri dan tidak jarang diikutsertakan dalam suatu kegiatan penting di lingkungan masyarakat. Oleh karenanya, citra guru di lingkungan masyarakat sangat bagus.

Kendati demikian, akhir akhir ini marak sekali terjadi peristiwa peristiwa yang tidak mengenakan yang berkaitan dengan profesi guru atau sosok guru itu sendiri.

Salah satu kasus yang sangat sering terjadi dan memprihatinkan belakang ini ialah "Pembullyan sesama murid" yang sering terjadi di lingkungan sekolah atau bahkan di dalam kelas. Hal ini jelas sangat menyedihkan dan mencoreng nama baik guru. Karena hal tersebut terjadi dilingkungan sekolah apalagi di lingkungan kelas dan dilakukan oleh sesama murid. wajar saja apabila fokus utama baik oleh keluarga korban maupun masyarakat luas adalah peran guru. Pertanyaan yang muncul ialah "Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, apakah tidak ada pengawasan dari gurunya?"

Memang menimbulkan tanda tanya besar, bagaimana guru saat ini melakukan pembelajaran di sekolah, dan mengapa kelalaian tersebut bisa terjadi?

Karena pada dasarnya para orang tua dari murid berharap dengan menitipkan anaknya kepada seorang guru di sekolah, anak mereka akan aman dan terpelajar tetapi kembali lagi, lingkungan sekolah adalah lingkungan kedua setelah lingkungan keluarga. Jadi apabila tugas ini hanya di berkatkan kepada seorang guru yang mana tidak bisa melakukan pengawasan full 24 jam terhadap muridnya hal itu jelas tidak efektif, dimana harus ada peran orang tua dan lingkungan keluarga juga di dalamnya. Lingkungan keluarga seharusnya memastikan anak anak mereka apakah mampu untuk mengikuti proses pembelajaran disekolah atau setidaknya mengenal karakter dan kepribadian si anaknya sendiri sebelum menyerahkannya kepada guru. Jadi, kita semua tidak dapat menyalahkan guru sepenuhnya atas peristiwa tersebut.

seorang guru disekolah mendidikan anak muridnya bukan hanya mengajarkan materi pembelajaran formal saja tetapi guru juga di tuntut untuk bisa mengajarkan moral, etika dan sikap kepada muridnya. Agar muridnya dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah dalam hal bersikap atau berperilaku. Meskipun demikian sebelum itu terjadi harus ada bekal yang dibawa terlebih dahulu dari lingkungan keluarganya seperti sopan santun, tata krama, keagamaan, dll.

Untuk itu dibawah ini ada 2 penyebab yang mungkin menjadi alasan terjadinya "bullying" yang marak belakangan ini:  

Pertama, kemajuan teknologi dan informasi membuat semua hal menjadi lebih mudah ditandai dengan adanya penggunaan media sosial, dimana media sosial ini bisa di akses oleh siapa saja dan dimana saja. Sayangnya manfaat yang besar dari kecanggihan media ini justru menimbulkan hal demikian, salah satu sebabnya karena terlena dengan media tersebut atau kurangnya filter/penyaring terhadap penggunaan media tersebut. Karena sering kali ditemui penggunaan media sosial justru lebih banyak anak anak di bawah umur yang mana perlu adanya bimbingan. Oleh karena itu anak anak ini di duga mengakses konten konten yang tidak semestinya seperti kekerasan atau game game yang mengandung hal tersebut yang dapat menimbulkan keinginan untuk melakukannya, yang akhirnya dilakukanlah pada teman sebayanya disekolah.

Kedua, Permasalahan didalam keluarganya. Hal ini perlu di perhatikan, apakah pelaku bullying merupakan anak anak broken home atau anak dengan pola asuh keluarga yang keras dan kasar. Karena didikan yang diterima didalam keluarganya sejak kecil dapat menjadi karakter pada diri si anak, dan akhirnya si anak melampiaskannya di lingkungan sekolah kepada teman sebayanya.

Dan masih banyak hal hal lain yang mungkin dapat menjadi penyebab bullying yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar atau dibawah umur di lingkungan sekolah.

Ketika kita sudah mengetahui sedikit penyebab yang mungkin melatarbelakangi terjadinya bullying, selanjutnya kita bisa berfikir lebih luas lagi menggunakan berbagai sudut pandang sehingga bukan hanya menyalahkan beberapa pihak tetapi harus mengetahui dahulu penyebabnya. Terakhir penulis pengarapkan para pembaca khususnya masyarakat luas lebih bersikap bijak terhadap suatu peristiwa atau kasus yang sedang terjadi. Kurang lebihnya mohon di maafkan sekian dari penulis, terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun