Halo, bagaimana kabar kamu hari ini? Masih sibuk menulis? Disibukkan pekerjaan lain? Atau masih dibikin pusing oleh konsep cerita yang akan dibuat seperti saya? Apapun yang kamu lakukan, semoga tetap dikaruniai kesehatan dan kebahagiaan ya! Sehingga bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan penuh energi positif.
Menulis novel memang pekerjaan yang panjang, rumit, dan membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan satu karya. Paling tidak, satu novel butuh waktu satu bulan. Bahkan ada yang membutuhkan beberapa bulan, dan ada pula yang beberapa tahun. Tergantung keahlian dan standar yang dimiliki penulis.
Tahap demi tahap pembuatannya penuh dengan kerumitan. Karena di dalamnya terdapat banyak materi yang digabung menjadi satu cerita utuh. Baik itu beberapa tokoh dalam cerita, latar tempat yang beragam lalu digabungkan, jalannya waktu, potongan peristiwa demi peristiwa dan lain sebagainya.
Apabila rangkaian cerita yang ditulis tidak runut dan logis, maka terdapat kecacatan. Sehingga pembaca akan kurang puas dengan cerita yang ada di hadapannya. Kecacatan seperti ini biasa disebut plot hole.
Plot hole
Sebuah cerita haruslah saling berkaitan antara satu bagian dengan lainnya. Sekalipun itu adalah cerita karangan imajinatif yang tidak nyata. Apabila terdapat bagian cerita yang tidak berguna, misalnya. Apa tujuan bagian tidak berguna itu dalam cerita? Tentu saja tidak ada!
Sehingga tugas penulis adalah menghilangkan bagian yang tidak perlu (lubang) dalam cerita. Agar peristiwa demi peristiwa yang ditulis saling berkaitan. Tentu saja, hal ini demi kebaikan penulis juga. Karena plot hole memiliki beberapa dampak negatif.
(1) Pembaca tidak akan suka dengan cerita yang memiliki plot hole. (2) Plot hole membuktikan kualitas tulisan masih belum baik. (3) Apabila dikirim ke penerbit mayor, sudah pasti diminta revisi atau bahkan ditolak. (4) Jika memaksakan tetap dipublikasi lewat web novel misalnya, akan mendatangkan banyak kritikan daripada pujian. Bahkan bisa jadi (5) mencoreng nama baik penulis.
Namun meskipun demikian adanya plot hole dalam naskah awal penulisan seringkali terjadi. Bahkan naskah orang-orang yang sudah terkenal. Sehingga mereka para penulis seringkali memiliki first reader atau editor. Sehingga bisa menghilangkan plot hole sebelum dipublikasi.
Mengantisipasi dengan menulis plot di awal
Di antara dua tipe orang yang menulis novel. Kamu tipe penulis yang menggunakan plot di awal atau menulis bebas dan mengalir saja? Kalau kamu tipe penulis yang mengedepankan plot, maka kita adalah orang yang sama. Rincian peristiwa harus ada sebelum tulisan dibuat!
Salah satu cara mengantisipasi plot hole adalah dengan menulis plot sebelum menulis naskah ceritanya. Tentunya hal ini berkaitan juga dengan penokohan dan penggunaan latar cerita. Sehingga penulisan plot akan sangat kompleks.
Lalu saat menulis, berpegang teguh sesuai plot yang sudah kita rancang. Jangan tergoda dengan alur yang datang dikepala secara tiba-tiba meskipun terlihat menarik. Karena biasanya alur yang datang tiba-tiba tersebut merusak alur utama.
Sedangkan bagi yang menulis tanpa plot. Tentu saja saya belum memiliki pendapat bagaimana caranya untuk mengantisipasi plot hole. Bagi saya menulis tanpa plot terasa sangat sulit.
Â
Bersyukur bisa mengantisipasi plot hole
Kali ini saya bersyukur karena bisa mengantisipasi adanya plot hole saat menulis rangkaian cerita nanti. Karena saya telah merapikan plot yang telah saya buat. Termasuk pula merapikan tokoh-tokoh yang akan berperan dalam cerita. Sekalipun belum merapikan semuanya secara detail.
Setidaknya sudah ada gambaran mengenai cerita yang akan saya tulis. Juga beberapa detail peristiwanya. Tercatat rapi dalam satu file sehingga akan memudahkan dalam menulis naskahnya. Juga mengurangi kemungkinan lupa mau menulis apa karena proses menulis novel yang panjang dan membutuhkan waktu lama.
Bagi saya yang beberapa waktu mendapat kritikan plot hole pada cerita bersambung. Mencatat rapi plot, tokoh-tokoh dan beberapa detail yang lain merupakan sebuah kemajuan. Sehingga hal ini patut untuk dirayakan dengan bersyukur.
Kalau kamu bagaimana? Apakah masih dalam proses pembuatan konsep cerita sepertiku? Atau malah sudah dalam proses penulisan yang hampir tamat? Apapun yang kamu lakukan saat ini, semoga bisa menjalankannya dengan baik, ya. Sekian daily gratitude kali ini. Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H