Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

[Ulasan Buku] "Laut Bercerita", tentang Perjuangan, Keluarga, dan Cinta

8 November 2021   10:41 Diperbarui: 13 November 2021   11:19 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul buku/Dokumen pribadi

Menonton film tentang hantu saja saya takut. Backsound yang ngeri. Scene yang sering mengagetkan. Adegan-adegannya sering menggertak jantung. Apalagi film tentang penyiksaan.  Pasti membuat kepala saya pusing. 

Namun ternyata, novel tidak seperti film. Novel berbau sejarah tidak seperti film berbau sejarah. Kemasannya berbeda. Juga, "rasa" yang diberikan sangat berbeda. Saya telah keliru.

Dalam novel, saya membaca setiap narasi yang diberikan. Sedangkan film, bisa saja saya tidak tahu bagian yang disebut orang pintar 'penting' diperhatikan. Menonton ya menonton saja saya pikir. 

Saat aksi pukul memukul di film, bisa saja saya fokus pada jurus yang dipakai. Atau ekspresi muka aktornya. Atau bahkan malah fokus pada background yang terlihat kaos kutang estetik sedang dijemur. 

Oleh karena itu, membaca buku dan menonton film sama sekali beda. Dalam novel, semua yang disajikan bisa tertangkap jelas, membangun emosi, dan penuh wawasan. Terutama di novel ini. 

Lalu saya berkesimpulan. Tema-tema aktivis, perpolitikan, pembunuhan, ternyata bisa dipelajari dengan santai. Maksudnya, dipelajari lewat buku-buku. Saya cocok membaca Laut Bercerita. Buktinya saya suka buku ini. Sebuah buku yang mengajarkan tentang "perjuangan, keluarga, dan cinta." 

Tentang perjuangan, saya sangat kasihan pada kerja keras para aktivis. Mereka rela mempertaruhkan uang, waktu, tenaga, pikiran demi Indonesia baru. Indonesia tanpa penindasan. 

Walaupun kerja keras mereka terbayar, hal itu masih menyisakan pertanyaan: "Di mana keberadaan aktivis yang pernah disekap?"

Karena pada perjalanan perjuangan mereka terjadi penculikan. Lalu beberapa aktivis yang diculik tidak pernah kembali lagi. Menyisakan pertanyaan dan duka yang sangat dalam bagi keluarga dan banyak orang.

Meski banyak kengerian di buku, ada banyak juga narasi yang menunjukkan keharmonisan dalam keluarga. Misal saja interaksi antara Laut dan Asmara, dan Ibunya, dan ayahnya. 

Obrolan mereka saat berada di meja makan benar-benar terasa hangat. Belum lagi candaan ibu yang menyuruh laut menebak bumbu masakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun