"Kerja keraslah di waktu muda, agar di masa tua bisa mendapatkan hasilnya."
"Kerja-kerja-kerja!"
"Hustle-hustle-hustle!"
Jadi, untuk mendapatkan rupiah, kita harus bekerja keras. Tidak bisa dengan bermalas-malasan apalagi dengan tidir-tiduran. Tentunya, terkecuali pada mereka yang tinggal mendapatkan hasil dari passive income. Mereka orang-orang yang telah melewati fase-fase kerja keras dengan cerdas.
Namun jika dipikir-pikir, mekanisme seperti ini akan jauh terbalik dengan uang digital. Sebut saja uang kripto. Entah kripto bernama Solana, Bitcoin, Ethereum, TKO, ADA, dan lain sebagainya. Uang-uang digital ini bisa datang kepada kita dengan sendirinya. Bahkan tanpa kita menindas orang lain dengan merebut jatah uang mereka.
Kripto, uang digital yang cerdas
"Sebaik-baiknya uang adalah dia yang datang kepada kita. Bukan yang kita cari secara susah payah."
Kita tahu apabila uang kripto hanya ada di dunia maya. Kita tahu, apabila harga Bitcoin semakin hari semakin mahal. Namun apakah kita tahu jika mereka bisa datang kepada kita? Uang cerdas datang kepada kita. Bukan kita kejar dengan susah payah.Â
Uang-uang cerdas memiliki mekanisme agar penggunanya mendapat "bagian". Ingat, bukan dengan cara penindasan yang sungguh berdosa ketika dilakukan. Melainkan menggunakan mekanisme menambang (mining) dan menaruh (staking). Secara ringkas, aktivitas menambang dan menaruh adalah proses administrasi yang dilakukan sistem komputer.
Dengan kedua cara tersebut, kita bisa mendapat bagian uang secara gratis. Tanpa kita harus mengeluarkan tenaga, pikiran, hingga lahan yang kita miliki. Kita bisa melakukan kedua aktivitas tadi sambil tidur-tiduran atau bahkan tidur sekalipun.Â
Kita bisa melakukannya dengan jalan-jalan ke luar rumah. Bisa melakukannya sambil bermesra-mesraan dengan pasangan, sambil mengerjakan proyek lain, dan lain sebagainya.Â