"Tentu saja, ini tidak dengan cara memberi pinjamam lalu menagih dengan jumlah lebih banyak. Bukan!"
Uang bisa datang pada kita dengan beberapa cara. Tentu, perlu bagi kita memahami cara kerjanya. Apalagi yang mengagumkan, hal ini bisa kita lakukan tanpa menindas orang lain. Melainkan memang cara kerja uang itu sendiri yang membuatnya datang ke dompet kita. Karena saat ini sudah terdapat jenis uang cerdas. Uang yang mencari manusia, bukan manusia yang mencari uang.
Paragraf di atas terinspirasi oleh teman saya bernama Yaim. Seseorang yang memantik saya untuk mendalami uang cerdas ini. Uang yang tingkah lakunya sangat baik kepada manusia. Hanya saja, uang ini belum terlalu populer di kalangan orang-orang gaptek dan fixed mindset.
Namun yang perlu digarisbawahi apabila uang yang dimaksud bukan fiat. Bukan uang berjenis rupiah, dolar, yen, dan lain sebagainya. Melainkan uang kripto (cryptocurrency).Â
Bentuk mata uang digital yang sampai saat ini terus mengalami pengembangan. Selain pengembangan, hingga saat artikel ini ditulis jenis-jenis uang digital ini semakin bertambah. Begitu pula kegunaan dan manfaatnya.
Lalu apakah uang kripto bisa ditukar dengan uang rupiah atau dolar dan sejenisnya? Tentu bisa! Ada banyak tempat penukaran uang digital (marketplace). Beberapa yang ada di Indonesia adalah Tokocrypto yang sudah terdaftar BAPPETI.Â
Di aplikasi Pluang juga ada, Rekeningku, dan masih banyak yang lain. Hanya saja yang pernah saya lakukan adalah di dua platform pertama.
Cara kerja fiat yang mainstream
Biasanya kita bekerja agar mendapatkan rupiah. Memang, cara kerja uang rupiah seperti itu. Kita harus bekerja keras agar mendapatkannya. Pikiran, tenaga, dan bahkan lahan yang kita miliki biasanya menjadi pengganti agar kita mendapat rupiah. Sebuah hukum yang memang seperti itu adanya: mainstream.
Tidur-tiduran saja gak bisa mendapat rupiah? Tentu tidak. Makanya, ada banyak motivator yang sampai berkata,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!