Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pengalaman Membaca Buku "Sadness"

6 Oktober 2021   07:00 Diperbarui: 6 Oktober 2021   07:35 2446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah cukup banyak yang saya baca dan menimang-nimang: buku ini sebenarnya maksudnya bagaimana. Akhirnya saya memahami jika Sadness ini gaya penulisannya mirip seperti La Tahzan karya Aid al-Qarni. Kita bisa membacanya secara terpisah. Alasan kenapa saya bingung memahami telah terjawab!

Setelah itu, saya menjadi semakin mudah memahami hal-hal yang disampaikan oleh penulis. Jika awalnya membaca buku ini berurutan, saya mulai mencari tema-tema yang lebih cocok dengan saya. Maklum, ada banyak sekali tema yang diberikan oleh penulis. 

Misalnya: kehilangan, kematian, persiapan, anak, orang tua, dan sejenisnya. Sedangkan beberapa tema pastinya tidak relevan dengan saya (misalnya: orang tua).

Saya mencocok-cocokkan apa yang disampaikan buku ini dengan situasi saya. Apakah buku ini cocok dengan saya. Apakah isinya seperti kehidupan saya. Apa yang saya belum ketahui dan bisa diambil dari buku ini, dan masih banyak lainnya.

Lalu akhirnya, hari sabtu (2/10) yang lalu saya menyelesaikannya. Buku ini sudah ada di tangan saya sejak 30 Agustus lalu, cukup lama penantian buku ini menunggu giliran untuk dibaca. Sedangkan selain SADNESS: Teman Bersedih, ada juga buku kedua Wafi Hqkim Al-Shidqy berjudul Ketika Rembulan Insecure di tangan saya.

3. Penulis yang ramah

Setelah penasaran dengan isi bukunya, saya mulai menelusuri hal-hal lain. Identitas atau data-data tentang buku ini, buku-buku lain dari Republika Penerbit, siapa penulis buku ini, hingga bagaimana kehidupan personal dari Wafi Hakim lewat media sosialnya.

Saat tiba-tiba melihat penulis melakukan live Instagram, buru-buru saya bergabung. Ingin melihat bagaimana sosok penulis di balik buku yang saya baca. Bagaimana penampilannya, bagaimana tutur bahasanya, apa yang dia lakukan dan apapun yang bisa digali dan dipelajari.

Saya menyapanya, dan ternyata penulis buku ini masih tergolong muda. Jika tidak salah, umurnya kisaran seperempat abad. Jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya. Dan dia adalah orang yang cukup ramah saat menanggapi beberapa pemirsa instagramnya seperti saya. Katanya, dia sedang menulis buku ketiganya.

Sumber: Akun Instagram Wafi Hakim Al-Shidqy
Sumber: Akun Instagram Wafi Hakim Al-Shidqy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun