Siang ini (29/9) kami menggagas sebuah kegiatan yang isinya akan berupa sharing buku bacaan. Saya bersama seorang kawan bernama Liya yang sebenarnya telah berada di lokasi sejak pukul sepuluh pagi. Ya ampun! Dia telah menunggu perjumpaan ini sendirian! Padahal di Kab. Kediri saat ini sedang panas-panasnya.
Yah, pertemuan ini memang kami lakukan berdua saja. Kebetulan, kali ini saya dan Liya sangat semangat mengaktifkan kegiatan yang isinya sharing buku bacaan. Mumpung masih muda, saatnya kita bergerak dalam kebaikan kan!
Secara teknis, kegiatan yang kami lakukan akan berupa berkumpul bersama. Lalu masing-masing dari kami secara bergantian berbagi mengenai buku yang sudah dibaca. Sangat simpel bukan? Kegiatannya dilakukan sambil santai dan mungkin dengan beberapa camilan.
Jika diingat-ingat, kegiatan seperti ini sebenarnya sudah pernah ada. Misal contoh saja, di daerah Malang ada komunitas bernama Medan Pembatja dan Booklicious. Kegiatan mereka juga berkumpul bersama, lalu masing-masing anggotanya berbagi informasi tentang buku yang baru dibaca. Sambil minum kopi, sambil makan kudapan, dan sesekali sambil mendengar lalu lalang kendaraan orang lain.
Di daerah Jawa Tengah juga ada perkumpulan semacam ini. Terutama yang saya ketahui adalah perkumpulan Yuditeha dan teman-temannya. Yuditeha adalah seorang sastrawan penulis cerpen dan puisi, dia juga pemegang kanal daring bernama ide.ide.id sejauh yang saya ketahui. Persis juga, kegiatan mereka adalah berkumpul bersama, lalu berbagi cerita mengenai buku yang baru dibaca secara bergantian.
Berliterasi? Menyenangkan?
Apakah kegiatan seperti ini menyenangkan? Bukankah membaca buku itu membosankan ya? Apalagi bicara tentang isi buku yang kata-katanya saja sulit dipahami itu?
Tentu kegiatan seperti ini menyenangkan hey! Khususnya sih, memang untuk mereka yang tertarik belajar bersama. Hehehe. Tapi buktinya ada banyak kok kegiatan seperti ini. Entah di dunia maya yang pakai Zoom Meeting, Instagram Live, Google Meet, dan bahkan kanal streaming terbesar YouTube.
Karena mereka para pembaca buku biasanya membutuhkan ruang untuk saling bercerita. Mengeluarkan segala hal yang telah dibaca akan menyenangkan jika ada temannya. Hal ini secara tidak langsung juga membuat pikiran kita "puas" karena bisa "memuntahkan" segala yang ada di kepala. Apalagi kita juga bisa saling bertukar pikiran saat menemui informasi baru atau menemui kejanggalan yang ada pada buku. Kita juga bisa menghubungkan dengan realita. Pokoknya serba bisa, deh!
"Hssst ..., membicarakan buku juga bisa terlihat seperti orang pintar loh! Hahaha."