Obrolan bergulir dan bergulir terus. Lalu salah satu solusi yang bisa digunakan adalah merubah cara bercocok tanam. Yaitu dengan memedulikan keseimbangan mikroorganisme (full organik).Â
Caranya dengan mengalokasikan,Â
1. Sepertiga lahan pertanian menjadi kolam atau tempat penyimpanan air. Namun meskipun lahan yang bisa digunakan bercocok tanam menyempit. Jarak antara tumbuhan bisa diperpendek karena jaminan kebutuhannya tersedia (air beserta mikroorganisme).Â
2. Selain itu, kolam yang ada di lahan tersebut juga bisa diisi ikan, dengan diberi lampu ultraviolet yang dekat dengan air (di atas air pas. Agar bias cahaya turun tepat di air).
3. Lampu ultraviolet digunakan sebagai pemancing hama. Karena hama yang berjenis serangga dapat melihat dan tertarik dengan lampu ultraviolet.
4. Keberadaan lampu yang dekat dengan kolam akan membuat serangga/hama jatuh ke air. Sehingga menjadi protein tambahan/makanan bagi ikan. Selain itu juga mengontrol populasi hama agar tidak merusak tanaman.
5. Air yang ada di kolam tersebut secara hitung-hitungan mikroorganisme (menurut Rizal) sudah menjadi pupuk organik yang unsur-unsurnya sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman di sebelahnya.
6. Sehingga selain tanah menjadi subur, ekosistem terjaga. Selain itu tugas manusia menjadi Khalifah di dunia sedikit tercapai. Bukan malah merusaknya.
Obrolan demi obrolan masih berlanjut. Para warga banyak bertanya dan dari kami juga banyak bertanya.
Penyadaran Pola Bercocok Tanam organik