Mohon tunggu...
Bukik Setiawan
Bukik Setiawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis #AnakBukanKertasKosong. Telah tersedia di toko buku kesayangan anda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

RIP Steve Jobs | 3 Inspirasi

6 Oktober 2011   08:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:16 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini ketika berangkat kerja, aku mendengar dari radio berita mengejutkan, Steve Jobs (56 tahun) meninggal dunia. Apa yang bisa kita pelajari dari Steve Jobs? Aku mengenal Apple sejak SMP tapi menjadi pengguna ketika Apple meluncurkan Macbook White. Sekarang, produk Apple yang aku mampu beli dan gunakan hanyalah Macbook Unibody, generasi pertama hehehe. Mengapa aku memilih Apple? Ada banyak pengalaman luar biasa dan menakjubkan ketika menggunakan produknya. Steve Jobs adalah sosok yang luar biasa. Kiprah Steve Jobs telah banyak berdampak pada peningkatan kehidupan manusia. Dunia digital menjadi lebih baik, indah dan mudah. Steve Jobs tidak hanya menciptakan produk baru, ia mengubah lapangan permainan. Aku sebagai blogger akan mengulas 3 inspirasi yang paling berkesan bagiku. Apa saja? We worked hard and in ten years, Apple had grown from just the two of us in a garage into a $2 billion company with over 4,000 employees. We’d just released our finest creation, the Macintosh, a year earlier, and I’d just turned thirty, and then I got fired. How can you get fired from a company you started? Steve Jobs – Stanford commencement speech, June 2005 Menjadi pemimpin, menjadi inovator adalah menjadi sendirian. Menjadi pemimpin bukanlah menjadi orang yang disukai semua orang. Menjadi pemimpin bukanlah menyenangkan semua orang. Mengapa? Pemimpin menyaksikan masa depan dengan terang. Masa depan yang belum bisa dilihat oleh kebanyakan orang. Wajar bila pemimpin yang berani menyampaikan masa depan yang terang itu akan ditertawakan, dilecehkan dan bahkan di tendang oleh orang-orang di sekitarnya. “You can’t connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future. You have to trust in something — your gut, destiny, life, karma, whatever. This approach has never let me down, and it has made all the difference in my life.” Steve Jobs – Stanford commencement speech, June 2005 Menjadi pemimpin bukanlah merencanakan masa depan. Tugas pemimpin bukan menyusun rencana dan mewujudkannya. Menjadi pemimpin adalah mengenali potensi semua sumber daya (manusia, teknologi, ekonomi, sosial budaya dll),  merangkai dan mewujudkannya menjadi karya terbaik. Tugas pemimpin adalah menggalang kekuatan bawahannya untuk mewujudkan sebuah impian indah. Being the richest man in the cemetery doesn’t matter to me. Going to bed at night saying we’ve done something wonderful… that’s what matters to me. Steve Jobs – The Wall Street Journal, May 25, 1993 Menjadi pemimpin bukanlah menjadi mediocre. Menjadi orang yang melakukan setengah-setengah, mengerjakan tugas asal selesai. Menjadi pemimpin adalah melakukan aktivitas yang hebat. Sekecil atau seremeh apapun peran kita, lakukanlah secara luar biasa. Lakukan peran kecil kita hingga membuat orang menjadi takjub. Aku pikir 3 inspirasi ini penting bagi kita, baik sebagai individu, sebagai sebuah bisnis maupun sebagai bangsa Indonesia. Selamat jalan Steve Jobs! Semoga kehidupan yang damai menyambutmu di sana. Apa inspirasi yang anda pelajari dari Steve Jobs? Saksikan Video pidato Steve Jobs “Stay Hungry, Stay Foolish” Link Pendek Posting Ini : http://bit.ly/InspirasiSteveJobs __________________________________________________________________ Klik untuk Langganan Bukik.com via Email Sumber Gambar : COG LOG LAB.stevegarfield

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun