Aku berkelakar pada diriku sendiri
Mencari celah kosong di dalam kisi kisi tak berarti
Rinai mimpi pelan merayap di jendela hati
Mengarungi sepinya hari yang tak bertepi
Tiba tiba kau hadir di sudut penantian
"Apakah kau seseorang yang pernah singgah dari masa laluku?"
Lalu terdiam kembali ditelan sunyi...
Aku hanya bisa mengagumimu melalui sajak sajak tak bertuan ini, demi meluapkan kebisuanku selama ribuan perjumpaan denganmu. Aku dulu tak seberani seperti sekarang, walau aku masih berlindung di balik kain kelambu hanya untuk mencuri pandang betapa cantiknya dirimu.
"Tidak! Ini bukan diriku! Kamu tahu itu"
Keluh hatiku yang terdalam meronta, seolah tak percaya bahwa kamu benar benar ada! Ada dan nyata di sudut sana. Di sudut yang hanya sejengkal namun tak terjangkau oleh bayangan tanganku.
Batas yang tergerus oleh masa
Jarak yang terengah engahÂ
Semuanya menjadi kumpulan kumpulan asa yang kembali berserakan tertiup resah manakala kau mulai menjauh. Masa lalumu telah lama berlalu, namun dalam hatimu tak kunjung membuka pintu itu agar aku masuk dan menempatinya selamanya sampai masa tak lagi berpendar lalu menghilang...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H