Mohon tunggu...
Bukan Hantu
Bukan Hantu Mohon Tunggu... -

Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Negaraku Cacingan

26 Februari 2012   22:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:59 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Leviathan sang penghukum telah berevolusi menjadi sang keinginan, dia adalah libido dalam jiwa-jiwa tiap kehidupan"

Manusia dalam alam bawah sadarnya cenderung mirip dengan binatang, dia merasakan haus, lapar, dan seksual. Segala keinginannya adalah dorongan-dorongan untuk mencapai apa yang dirasakan; ketika haus akan mencari air, ketika lapar akan mencari makanan, ketika syahwat akan mencari lawan jenis. Hanyalah soal ketakutan yang mengurungkan niat untuk mencapai keinginan-keinginan. Keinginan Indonesia Apakah keinginan Negara Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka harus merunut sejarah terbentuknya negara ini. Sejarah Indonesia tak dapat dipisahkan dari keterjajahan dari negara imperialisme, dari ketertindasan itulah para pejuang dari berbagai tempat di nusantara mempunyai keinginan untuk lepas dari tirani imperialis, yaitu Merdeka 100 persen. Pada akhirnya dideklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945. Dari sanalah Indonesia menjadi sebuah negara, negara yang terbentuk dari keinginan-keinginan masyarakat pada saat itu. Keinginan itu kemudian disepakati dan diejawahwantahkan dalam bentuk Undang-Undang yang kita kenal dengan UUD 45. Maka terjawablah pertanyaan tentang keinginan Negara Indonesia. Lalu pertanyaannya kemudian, Apakah keinginan itu sudah diwujudkan?

Korupsi, keadilan, kemiskinan, kesejahteraan, kekerasan, dll, selalu mewarnai bangsa ini. Dari tahun ketahun, masa ke masa selalu saja persoalan tetap sama. Keadilan dan kemanusiaan menjadi barang aneh dan langka di Indonesia, suatu ketidakmungkinan. Hukum dapat diperjual belikan, kejujuran pergi ke alam baka, sisanya adalah hanya tentang keinginan. Jika itu adalah keinginan yang terkandung dalam konstitusi negara adalah hal yang luar biasa, tapi jika itu adalah keinginan individu dan sekelompok orang, lalu keinginan siapakah yang diwujudkan?

Saya sendiri tak mampu menjawab keinginan siapakah yang ada di negara ini, yang saya tahu negara ini sedang mengalami sakit yang luar biasa, sakit yang bisa saja disembuhkan jika seluruh segenap masyarakat sadar dan tahu penyakit yang diderita bangsa ini. Mungkin saja negaraku sedang cacingan. Negara anda Cacingan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun