Mohon tunggu...
Bukan Akun Abal Abal
Bukan Akun Abal Abal Mohon Tunggu... -

Saya bukan akun abal abal!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hatta Rajasa, Epitomi Dari NATO

30 Juni 2014   07:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:12 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda membuka kamus urban imajiner, ada istilah NATO (No Action, Talk Only), dan di dalam nya bakalan ada foto cawapres Hatta Rajasa. No Action - Talk Only, artinya tidak ada aksi dan kerja nyata, tetapi hanya pandai beretorika, menjual mimpi, membodohi, dan memabukkan pendengar yang tidak tahu track record beliau, dan baru membuka TV nya sore ini.

Berikut adalah ringkasan, dari kata-kata nya, yang bertolak belakang dengan yang pernah ia lakukan, selama menjabat di dalam pemerintahan, 3 hal ini hanya bersumber dari debat pertama dan debat hari ini saja.

1. Dalam debat mengenai kesetaraan hukum, Hatta menyatakan akan memperbaiki sistem hukum dan pengadilan negara ini, dimana hukum tumpul ke atas, dan tajam ke bawah. Siapa yang tidak kenal anak Rasyid Rajasa, yang tidak pernah merasakan satu hari pun di sel penjara, setelah menewaskan dua orang. Tidak ada investigasi, tidak ada penyelidikan, layaknya keputusan tersebut adalah hal yang normal.

2. Dalam debat mengenai ristek dan sdm, mengatakan bahwa dia bangga dengan swasembada beras, dan penelitian bibit unggul, padahal kenyataan nya, Indonesia adalah pengimpor beras no. 1 di dunia.

3. Dalam debat yang sama, dia menjelaskan akan mengecilkan kebocoran dan potensi kebocoran yang di luar APBN, padahal 10 tahun terakhir, dia menjabat sebagai menteri ekonomi dan menristek, lalu apa yang dia lakukan 10 tahun terakhir ini?

Masih banyak lagi pernyataan-pernyataan nya (di luar debat) yang tidak sesuai dengan tindakan dan realitas di lapangan, silahkan anda tambahkan di kolom komentar jika di rasa bisa menguatkan artikel ini. Salam anti pembodohan. Salam dua jari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun