Sebagai contoh, seorang peneliti akan membuat naskah penelitian berjudul "Evaluasi Pembelajaran Praktik Menggambar di SD Negeri 1 Dagelan". Maka konstruksi tulisan yang memungkinkan adalah: penjabaran mengenai praktik menggambar, konsep menggambar, masalah siswa ketika praktik menggambar, penyelarasan antara masalah penelitian dengan kajian penelitian terdahulu, dan urgensi/alasan terpenting hal tersebut harus diteliti.
3. Selalu sesuaikan antara pembatasan masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian
Pada dasarnya, pembatasan masalah dapat dilakukan dengan cara melihat pada identifikasi masalah dan judul penelitian. Ada baiknya, pembatasan masalah tersebut juga sesuai dengan jumlah variabel yang akan diteliti.
Sebagai contoh, seorang peneliti akan membuat suatu kajian penelitian dengan judul "Pengaruh Media dan Metode Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa". Maka, pembatasan masalahnya adalah pada media, metode, dan hasil belajar siswa.
Berikutnya adalah membuat rumusan masalah. Lazimnya, rumusan masalah dibuat sesuai dengan variabel yang terdapat pada judul. Sebagai contoh dengan judul penelitian serupa di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
a) Bagaimana pengaruh media belajar terhadap hasil belajar siswa?; b) Bagaimana pengaruh metode belajar terhadap hasil belajar siswa?; c) Apakah media dan metode belajar berpengaruh secara simultan terhadap hasil belajar siswa?.
Terakhir adalah membuat tujuan penelitian. Diselaraskan dengan judul penelitian di atas, maka tujuan penelitianya adalah:
a) Untuk mengetahui pengaruh media belajar terhadap hasil belajar siswa; b) Untuk mengetahui pengaruh metode belajar terhadap hasil belajar siswa; c) Untuk mengetahui apakah media dan metode belajar berpengaruh secara simultan terhadap hasil belajar siswa atau tidak.
4. Buatlah manfaat penelitian yang terdiri atas aspek praktis dan teoritis
Manfaat penelitian merupakan sub bab terakhir yang harus di buat pada pendahuluan penelitian. Umumnya, sub bab ini terdiri atas manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
Manfaat secara teoritis umumnya berupa dampak apa saja yang diharapkan timbul atas kajian penelitian tersebut. Sedangkan manfaat secara praktis umumnya berupa manfaat apa saja yang diharapkan timbul kepada peneliti atau stakeholder lain yang menjadi topik penelitian.