Mohon tunggu...
Teguh Perdana
Teguh Perdana Mohon Tunggu... Editor - Menulis dan Berbagi Cerita

Berbagi Kata Berbagi Cerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jendela

7 Januari 2022   07:20 Diperbarui: 7 Januari 2022   07:22 3758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua. Mitos sandekala atau roh-roh halus lainya yang lebih senang bergentayangan saat magrib tiba. Tidak saja karena perubahan waktu dari siang ke malam, dari terang ke gelap, namun dari cerita yang terus berkembang.

Sebagai gambaran, mitos sandekala ini begitu populer diceritakan dari sejak saya kecil. Konon, dia akan menangkap anak kecil yang masih berkeliaran di luar saat magrib lalu di bawa ke atas pohon kelapa. Tidak hanya dibawa dan disimpan di pohon kelapa, anak itu juga akan disunat.

Dan khusus untuk mitos kedua, jelas saya tolak mentah-mentah. Saya sudah dewasa, beban sandekala saat membawa saya ke pohon kelapa akan sangat berat. Karena, bukan hanya beban berat badan yang dia tanggung, namun juga beban hidup.

Lalu untuk disunat, hal itu tidak boleh terjadi. Saya sudah disunat, dan tidak mau untuk kedua kalinya meski diberi uang ceumpal (jajan-red) yang sangat banyak. Ini prinsip, urusanya dengan masa depan.

**

Lagu nasional Rusia yang saya atur menjadi nada alarm berbunyi begitu keras. Nadanya yang khas, membangunkan saya dari mimpi indah tengah mempersunting Pevita Pearce.

Padahal di mimpi itu, Pevita tengah tersenyum dengan gigi yang indah, bibir yang basah berwarna pink merona, dan rambut yang tengah dikuncir. Begitu menawan.

Namun karena terbangun, mau tidak mau saya harus beranjak dari tempat tidur. Menuju kamar mandi, lalu kembali ke kamar untuk beribadah. Setelahnya, saya bersemangat membuka kembali jendela kesayangan. Memperhatikanya dalam-dalam dan mengelusnya pelan-pelan.

Pada kacanya yang jernih, embun-embun pagi menempel, mencair hingga ke sudut jendela. Bersamaan dengan itu, lebah-lebah penghisap nektar berdatangan mendekati bunga yang saya tanam di bawah jendela. Indah sekali, bukan main indahnya.

Banjar, 05 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun