Mereka pun masuk ke rumah. Pak RT dgn sigap langsung mengunci pintunya. Tak berselang lama, bnyk warga (kira2 13 org) berdatangan  ke rumah Pak RT, namun tak ada seorang pun yg berbicara, mereka hanya tersenyum.
Agus dan Udin yg baru sadar ada yg tidak beres, langsung meminta pulang saat itu juga, namun Pak RT malah menyuruh mereka utk masuk k kamar tamu saja.
"tenang, mereka hnya tamu bapak, kalian berisitirahat saja di kamar yah" ucap Pak RT.
Setibanya di kamar, mereka berdua pun merencanakan utk kabur lewat pintu belakang dgn diam. Namun tiba2 saja mereka mengantuk, sangat mengantuk dan akhirnya tertidur.
Pak RT dan warga yg dtg, yg sudah mengira mereka tidur. langsung masuk ke kamar dan membawa Agus dan Udin ke dapur. Warga memasukan udin dan agus ke kuali besar yg sudah mendidih.
Karena guncangan yg hebat dan air yg panas, Udin dan Agus pun terbangun. Namun sayang, mereka tidak bisa bergerak karena tangan dan kakinya sudah dipotong.
Mereka pun menangis histeris. Pak RT dan warga tertawa-tertawa melihat buruannya menderita dan akhirnya meninggal.
Tak lama berselang, polisi datang. Mereka mendatangi desa tersebut setelah mengikuti pelacak yg disimpan di tasnya Agus.
Polisi pun menciduk Pak RT dan 11 warga itu krena telah terbukti melakukan pembunuhan.
Dalam sebuah kemenangan, terkadang memang dibutuhkan pengorbanan.
Pak Polisi mengorbankan dua mahasiwa pintar di sebuah kampus utk mendatangi desa yg sudah hampir 15 tahun dicurigai sebagai desa kanibal. Hampir sudah 100 org hilang di desa tersebut, hanya saja, polisi kesulitan menemukan pelakunya, walaupun sudah ada kecurigaan, tapi tetap, polisi butuh bukti.