Mohon tunggu...
Gladiyo
Gladiyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UAJY 2019

Pencinta Musik Etnik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Narasi TV: dari Jurnalis Menjadi Media Baru

26 Oktober 2021   01:12 Diperbarui: 26 Oktober 2021   03:25 2167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalis yang dahulu bekerja dibawah naungan sebuah perusahaan media, baik itu swasta maupun milik pemerintah, saat ini dapat membangun sebuah perusahaan media sendiri.

Sebagai makhluk sosial kita tidak terlepas dari kebutuhan akan informasi. Kita dapat mengetahui beragam informasi dan berita lewat media cetak maupun digital setiap harinya.

Berita dan informasi yang kita baca maupun yang kita lihat sehari-hari tersebut merupakan produk dari jurnalisme. Dalam menyampaikan sebuah berita, seorang jurnalis akan melakukan peliputan, menghimpun berita, dan mencari fakta terhadapa suatu peristiwa.

Memiliki kecerdasan, keberanian, dan kecakapan mengolah informasi bukanlah hal yang semata-mata dibutuhkan untuk menjadi seorang jurnalis. Seiring berkembangnya zaman dan penggunaan perangkat teknologi yang semakin gencar, kehidupan jurnalistik juga mengalami perkembangan.

Berkembangnya teknologi juga menjadi suatu perhatian yang harus disadari oleh seorang jurnalis. Seorang jurnalis harus mampu terbuka terhadap hal-hal baru, guna mendukung proses liputan dan pendistribusian karya jurnalistik mereka.

Fasilitas yang mendukung seorang jurnalis pada zaman dahulu sangatlah terbatas. Keterbatasan ini juga yang membuat penyebaran informasi dan berita menjadi lambat. Selain itu media yang digunakan juga terbatas seperti koran, radio, dan televisi milik pemerintah.(Okezone)

Jurnalis dahulu vs sekarang. Sumber: olahan dari Canva
Jurnalis dahulu vs sekarang. Sumber: olahan dari Canva

Di era digital saat ini informasi dan berita dapat dengan cepat tersebar. Internet menjadi "nyawa" dari lajunya persebaran informasi saat ini. kehadiran internet membuat kehidupan manusia terkoneksi satu dengan lainnya.

Saat ini semua informasi dan berita teraktual dapat kita akses melalui perangkat teknologi seperti smartphone. Kita dapat mengakses beragam informasi kapan dan dimana saja asalkan terkoneksi dengan internet.

Seorang jurnalis dapat dengan cepat membagikan produk jurnalistik di era digital saat ini. Kehadiran internet membuat media-media jurnalisme mulai membangun sebuah ekosistem yang disebut jurnalisme multimedia.

Berita-berita yang disebarkan dalam media onliene disuguhkan secara berbeda dengan berita-berita dalam media cetak. Sebuah media dapat dikatakan menganut jurnalistik multimedia apabila memproduksi sebuah berita dalam bentuk teks, foto, video, podcast, dan info grafis.(Jurnalistik Online)

Kita dapat menemukan beragam portal berita online yang ditawarkan oleh media-media dengan ciri khasnya masing-masing. Beberapa media online tersebut bahkan merupakan produk dari beberapa wartawan atau jurnalis.

Jurnalis yang dahulu bekerja dibawah naungan sebuah perusahaan media, baik itu swasta maupun milik pemerintah, saat ini dapat membangun sebuah perusahaan media sendiri.

Salah satu media yang dibangun oleh seorang jurnalis yang saat ini menjadi salah satu media pilihan di Indonesia adalah Narasi Tv. Mari kita ikuti perkembangan media Narasi Tv.

Najwa Shihab Founder Narasi Tv

Najwa Shihab dikenal sebagai pembawa acara sekaligus moderator dalam acara Mata Najwa. Pada tahun 2001 ia bergabung dengan salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yaitu Metro Tv.

Episode Catatan tanpa Titik pada bulan Agustus 2017 merupakan episode terakhir baginya di Metro Tv. Pada tahun 2018 tepatnya di bulan Januari, acara Mata Najwa kembali tayang di layar televisi lewat stasiun televisi swasta Trans7.

Program Mata Najwa. Sumber: style.tribunnews.com
Program Mata Najwa. Sumber: style.tribunnews.com

Najwa Shihab sudah kurang lebih 9 tahun bekerja di bidang jurnalis. Pengalaman yang ia dapatkan selama bekerja di beberapa stasiun tv membuat ia berkeinginan membangun sebuah media. Pada tahun 2018 ia mendirikan Narasi Tv, sebuah perusahaan media yang mengelola beragam konten di dalamnya.(Biografi.co.id)

Menarik bahwa seorang lulusan ilmu hukum dan jurnalis ini mampu membentuk sebuah perusahaan media digital dan eksis di tengah maraknya jurnalisme online. Hal ini merupakan sebuah transformasi dari seorang jurnalis. Narasi Tv menjadi media yang patut diperhitungkan di zaman ini.

Selain Najwa Sihab, ada dua rekan jurnalis lainnya yang menjadi tonggak utama dari Narasi Tv yaitu: Dahlia Citra, dan Catharina Davy.

Dalam acara Narasi Tv yang ditayangkan di Trans7, kerap kali Najwa Shihab melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sangat frontal. Najwa Shihab yang terkenal dengan kecerdasan, keberanian, dan kecakapan mengolah informasi ini menjadi "brand" yang sudah terbentuk secara otomatis dalam benak audiens.

Narasi Tv

Narasi adalah sebuah media yang dikelola bersama untuk saling bertukar ide dan beradu gagasan. Dalam memproduksi konten, Narasi Tv mengarah kepada idealisme dan nilai-nilai kemajemukan, kritis, dan toleran. Selain itu Narasi Tv juga mendorong setiap anak muda di Indonesia agar dapat dengan sukarela menggagas peran.(Narasi Tv)

Walaupun nama dari perusahaan ini adalah Narasi Tv, produk-produk yang dihasilkan oleh Narasi Tv tidak hanya berkaitan dengan konten-konten yang ada di televisi saja. Kita dapat menikmati konten-konten jurnalistik lainnya di website Narasi Tv.

Home page Narasi.tv. Sumber: narasi.tv
Home page Narasi.tv. Sumber: narasi.tv

Dalam dunia jurnalisme, sebuah berita yang akan diproduksi haruslah melewati beberap tahap seperti melakukan peliputan, menghimpun berita, dan mencari fakta terhadap suatu peristiwa. Narasi Tv dalam memproduksi konten-kontennya akan melakukan penyelidikan dengan teliti dan selalu memberi makna dalam setiap cerita.

Narasi Tv menjadikan anak muda sebagai target segmen pembaca mereka. Program-program yang disajikan pun sangat beragam seperti; reportase, perbincangan, opini, produk dokumenter, dan ruang interaksi.

Selain memproduksi konten, Narasi Tv juga mengelola komunitas, kegiatan online maupun offline, dan aktivasi melalui website mereka yaitu www.narasi.tv. Narasi Tv lahir dari keresahan founder yang melihat beberapa stasiun TV  arus utama lebih mengutamakan rating dibandingkan isi konten.

Salah satu konten Narasi.tv. Sumber: narasi.tv
Salah satu konten Narasi.tv. Sumber: narasi.tv

Saat itu mereka masih bekerja di TV dan mencoba untuk membuat sebuah program yang mengedukasi dan menginspirasi. Akan tetapi program tersebut harus "dibungkus" karena rating yang tidak memuaskan. Selain itu program mereka juga tidak mendapat sponsor yang tinggi.

Platform digital akhirnya dipilih untuk membentuk sebuah media berbasis jurnalistik multimedia. Platform digital dipilih karena mampu memberikan lebih banyak warna dan ide untuk memproduksi sebuah konten.

Narasi Tv sebagai Media Baru

Media baru adalah media yang produknya terbentuk dari gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis visual yang dapat disimpan dalam format digital. Selain itu konten tersebut dapat disebarluaskan melalui jaringan.(Jurnal IKRA-ITH)

Narasi Tv mengembangkan produk-produk jurnalistik mereka dengan merambah ke platform-platform media digital. Platform digital tersebut terdapat pada kanal youtube, website, hingga aplikasi.

Hal ini merupakan bagian dari adaptasi Narasi Tv dalam menyajikan berita dan informasi. Jurnalis dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi.

Karakter seperti ini yang menambah pembeda Narasi Tv dengan media-media jurnalistik lainnya. Agar tetap eksis di industri dunia digital, Narasi Tv fokus pada content, collaboration, and community.

Konten yang diproduksi oleh Narasi Tv merupakan sebuah produk yang benar-benar berkualitas sebelum menjangkau komunitas dan melakukan kolaborasi. Setelah menghasilkan konten yang menarik dan berkualitas, barulah berkolaborasi dengan pihak luar ataupun media lain yang tentunya memiliki nilai yang sama dengan Narasi Tv.

Narasi Tv sebagai media baru menjadi pilihan yang dapat bersaing dengan media-media yang sudah ada. Walaupun Narasi Tv baru berumur kurang lebih 3 tahun, hingga 2020 karyawan mereka sudah berjumlah 170 orang dengan rata-rata umur karyawan 20-30an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun