Siapakah diantara pembaca artikel ini yang pernah berpapasan dengan seekor dinosaurus? Atau apakah pembaca pernah mengunjungi kebun binatang yang memiliki dinosaurus? Saya berani memastikan 100% bahwa tidak ada satupun diantara pembaca sekalian dan saya tentunya yang pernah melihat seekor dinosaurus secara langsung atau nyata. Akan tetapi bagaimanakah tim produksi Jurassic World : Fallen Kingdom (2018) menyajikan visual dinosaurus yang nampak begitu nyata? Lalu bagaimana mereka menghidupkan dinosaurus-dinosaurus ini?
Mari kita simak ulasan berikut.
Teknologi, informasi, dan komunikasi semakin berkembang. Fenomena ini membuat dunia hiburan khususnya film memiliki banyak kemajuan. Perkembangan ini melahirkan banyaknya jenis-jenis film yang dapat dinikmati oleh para penonton. Film-film yang bermunculan ini semakin hari semakin memanjakan mata dengan kualitas gambar dan efek yang sangat memukau (Immaniar, D. Dkk, 2015). Perkembangan teknologi ini bahkan dapat membuat hal-hal yang mustahil menjadi sesuatu yang mungkin saja terjadi. Seperti halnya yang tersaji dalam film Jurassic World : Fallen Kingdom yang merupakan film bersekuel.
Film Jurassic World : Fallen Kingdom merupakan film yang menyajikan cerita dengan dominasi kehadiran binatang dinosaurus. Dinosaurus yang dihadirkan sangat beragam mulai dari yang berukuran kecil seperti; Procompsognathus, Vilociraptor, dan dinosaurus yang ganas seperti T-Rex. Seperti yang diungkapkan diawal tadi bahwa dinosaurus merupakan salah satu jenis hewan yang sudah punah. Lalu bagaimana hewan-hewan tersebut dapat tampak begitu nyata dalam film tersebut?
Industri film mengikuti perkembangan teknologi mulai dari perangkat lunak hingga perangkat keras yang digunakan dalam produksi sebuah film. Teknologi yang digunakan dalam pembuatan film Jurassic World : Fallen Kingdom adalah Computer Generated Imagery (CGI). Teknologi ini memungkinkan sebuah film dapat diproduksi secara cepat dan dapat menghadirkan objek apa saja. Frank Marshall yang merupakan produser dari film Jurassic World : Fallen Kingdom menjelaskan bahwa dalam proses produksi film ini, tim banyak menggunakan gabungan dua teknik yaitu animatronik yang dipoles oleh CGI (Rosalia, I. 2018). Animatronik sendiri merupakan teknik pembuatan film yang menggunakan robot untuk menirukan objek-objek lain seperti manusia atau binatang. Selain itu teknik ini juga dapat membuat objek-objek seperti benda mati dapat memiliki sifat seperti makhluk hidup.
Dalam proses pembuatan film Jurassic World : Fallen Kingdom tim produksi membuat beragam boneka dinosaurus berdasarkan ukuran aslinya. Untuk membuat dinosaurus tersebut dapat hidup dan tampak nyata, tim menggunakan efek-efek dan editan yang menggunakan teknologi CGI. Selain itu ada pula bantuan manusia seperti membuat dinosaurus tersebut bernafas. Tim menggunakan beberapa orang yang sudah dilatih khusus untuk menggerakan boneka tersebut dengan segala konidisi ruangan. Oleh karena itu orang-orang yang dipilih adalah mereka yang sudah terlatih dalam gerakan yoga. Agar dapat lentur dalam menyesuaikan diri terhadap kondisi ruangan.
Walaupun dalam memproduksi film tersebut tim banyak menggunakan teknologi CGI dan animatronika, proses pembuata film juga harus memilih lokasi dan penataan ruang yang kompleks. Dalam mengerjakan project tersebut tim harus mempersiapkan ruangan karena dalam menggunakan teknologi CGI, tim perlu mendekorasi dan menyesuaikan set sesauai dengan tema film tesebut. Lokasi juga sangat penting untuk dipersiapkan karena sangat membantu editor untuk menampilkan tayangan yang real dan hidup.
Mungkin pada saat menonton film ini para pembaca merasa kagum dan terheran-heran, begitu pula yang terjadi dengan saya. Ternyata teknologi yang begitu canggih serta sumber daya manusia yang mendukung dapat membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin dalam dunia sinema. Selain itu kehadiran dinosaurus dalam film ini menambah ilmu pengetahuan dan mengajak penonton untuk mengetahui sejarah peradaban makhluk hidup. Dari sisi produksi film sendiri, bantuan teknologi ini membuat biaya pembuatan film menjadi lebih rendah. Akhirnya kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa sebuah film harus dipersiapkan dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan ini akan membuat film tersebut menjadi suatu sarana penyampaian pesan yang dalam terhadap para penonton.