Malang -- Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ajib Rakhmawanto, menyatakan bahwa aplikasi "Jogo Malang Presisi" milik Polresta Malang Kota dapat menjadi contoh bagi polres-polres lain di wilayah Jawa Timur.
"Inovasi yang bagus terkait dengan 'Jogo Malang Presisi' ini nanti bisa dipilih atau ditiru oleh kepolisian resor yang lain, khususnya yang ada di wilayah Jawa Timur," ujar Ajib saat kunjungan di Kota Malang.
Ajib menjelaskan bahwa aplikasi tersebut mencerminkan inovasi dalam bidang pelayanan publik dengan fitur unggulan seperti tombol panik (panic button).
"Aplikasi ini sudah mencerminkan inovasi pada bidang pelayanan publik, dengan salah satu fitur panic button," katanya.
Lebih lanjut, Ajib berharap agar aplikasi yang telah dikembangkan tersebut dapat terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat. "Tadi saya katakan, pertama Polresta Malang itu sudah berhasil menciptakan, kemudian yang kedua juga sudah berhasil membangun keberlanjutan," tambahnya.
Ajib juga menyatakan bahwa dirinya telah meminta kepada Kapolresta Malang Kota, Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, untuk menyosialisasikan aplikasi "Jogo Malang Presisi" kepada jajaran kepolisian di daerah Jawa Timur lainnya. "Polres lainnya bisa menyatakan minatnya, kemudian nanti kami ada semacam pernyataan bersama bahwa polres yang lain akan meniru ataupun mereplikasi inovasi di Polresta Malang Kota ini," ucapnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, menyatakan bahwa tombol panik pada aplikasi "Jogo Malang Presisi" akan terus dikembangkan dengan mempertimbangkan dampak dan manfaatnya bagi masyarakat. "Panic button online inisiatornya Pak Leonardus Simarmata dan kami kembangkan sampai sekarang," ujarnya.
Pengembangan berkelanjutan dari aplikasi tersebut, lanjut Buher, sapaan akrabnya, merupakan bentuk keseriusan jajaran Polresta Malang Kota dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, yang juga selaras dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
 "Sehingga tidak hanya mengejar dokumen bukti pendukung tetapi respon dari petugas kepolisian kepada masyarakat. Kami juga melihat kondisi di lapangan seperti apa," kata dia.
Dengan demikian, aplikasi "Jogo Malang Presisi" diharapkan dapat menjadi percontohan dan direplikasi oleh polres lainnya, sehingga inovasi dalam pelayanan publik dapat merata di seluruh wilayah Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H