Mohon tunggu...
Buha Pasaribu
Buha Pasaribu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Politik UNJA

Suka berdiskusi dan membahas tentang keadaan politik dan pemerintahan yang sedang terjadi di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilirisasi Industri Merupakan Salah Satu Kunci Kemajuan Ekonomi Nasional

19 Januari 2024   23:10 Diperbarui: 19 Januari 2024   23:32 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hilirisasi adalah strategi yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah hingga nasional. Meski begitu, proses ini bersifat jangka panjang karena membutuhkan investasi, riset, hingga kebijakan yang mendukung penuh pelaksanaannya.

Karena industri manufaktur bertanggung jawab atas pertumbuhan ekonomi negara, Kementerian Perindustrian berkonsentrasi untuk terus meningkatkan kinerjanya. Akibatnya, hilirisasi industri adalah salah satu kebijakan strategis yang masih diterapkan.

“Kita perlu memperkuat hilirisasi sektor industri manufaktur sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo. Di Jakarta, Jumat (23/12), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, "Kami optimistis, hal ini dapat kita lakukan, karena selama ini telah terbukti sebagai prime mover bagi perekonomian nasional."

Selain itu, Menperin menyatakan bahwa dampak berganda atau efek berganda dari aktivitas hilirisasi industri yang telah terbukti nyata meliputi peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk ke dalam negeri, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan meningkatkan jumlah serapan tenaga kerja.

Menurutnya, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif agar bisnis bisa berjalan baik untuk mencapai sasaran tersebut. Selain itu, pemerintah dan dunia usaha harus bekerja sama dan bekerja sama. “Kami akan selalu mendengar aspirasi dari para pelaku usaha,” tambahnya.

Selain itu, dia menyatakan bahwa pihaknya sedang berkonsentrasi untuk menerapkan kebijakan hilirisasi industri di tiga bidang: industri agro, industri bahan tambang dan mineral, industri migas dan batubara. “Seperti yang ditegaskan oleh Bapak Presiden, kita secara bertahap akan menyetop bahan baku mentah, seperti minerba. Kita sudah menyetop ekspor nikel, dan selanjutnya kita akan menyetop ekspor bauksit,” katanya.

Kemenperin tengah berusaha meningkatkan nilai tambah lima komoditas logam: bauksit, bijih nikel, bijih besi dan pasir besi, tembaga, dan logam tanah jarang. Tujuannya adalah untuk mendorong pengembangan industri berbasis tambang dan mineral. Agus mengatakan bahwa peningkatan hilirisasi di industri ini telah menghasilkan sebanyak 27 smelter yang telah beroperasi untuk pyrometallurgy dan hydrometallurgy nikel, 32 smelter yang sedang dalam tahap konstruksi, dan enam smelter yang sedang dalam tahap feasibility study.

Di masa mendatang, Menperin berharap smelter nikel dapat mengekspor produk mereka tidak hanya dalam bentuk NPI maupun bahan baku baterai, tetapi juga dalam bentuk produk hilir seperti baterai listrik dan produk berbahan baku baja tahan karat. Kemampuan hilirisasi sektor ini juga akan menghasilkan produk jadi atau hilir seperti peralatan kesehatan, dapur, transportasi, dan kendaraan listrik. Dia menyatakan bahwa nilai tambah bijih nikel dapat meningkat hingga 340-400 kali lipat.

Agus menyatakan bahwa hilirisasi industri tambang dan mineral ini telah menghasilkan peningkatan besar dalam nilai ekspor nasional. "Kami menargetkan, pertumbuhan di sektor ini pada tahun 2022 mencapai dua digit, di angka 10-11 persen," katanya. Sampai Oktober 2022, ekspor sektor ini menembus USD36,4 miliar, naik 40% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hilirisasi berbasis agro

Untuk industri berbasis agro, Kemenperin sedang berupaya meningkatkan nilai tambah dari produk kelapa sawit. Nilai tambah ini mencakup kompleks makanan nabati (pangan dan nutrisi), kompleks bahan kimia dan biomaterial (bahan kimia dan pembersih), dan bahan bakar nabati berbasis sawit (biodiesel, greendiesel, greenfuel, dan biomass).

Agus menyatakan bahwa hilirisasi minyak sawit yang diproses menjadi berbagai produk turunan dapat menghasilkan nilai tambah hingga empat kali lipat. Ekspor produk industri kelapa sawit mencapai USD29 miliar hingga September 2022.

Selain itu, Kemenperin mendukung hilirisasi industri petrokimia. Upaya ini dinilai secara strategis karena dapat menghasilkan bahan baku utama untuk menopang berbagai industri manufaktur hilir yang penting, seperti tekstil, mobil, mesin, elektronika, dan konstruksi. Agus menyatakan bahwa pemerintah saat ini mengawasi sejumlah besar proyek pembangunan industri petrokimia, termasuk investasi petrokimia di Cilegon, gasifikasi batubara di Muara Enim, dan di Bintuni Papua.

Ekspor industri kimia juga menunjukkan peningkatan yang signifikan hingga Oktober 2022, mencapai USD18,5 miliar, naik 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya. "Kami perkirakan pada tahun 2022 ini akan mencapai USD21-23 miliar, dan pada tahun 2023 ditargetkan bisa di angka USD25 miliar," katanya.

Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa hilirilisasi energi hijau sangat penting untuk menopang perekonomian nasional ke depannya, kata Menperin. Dalam hal ini, Kemenperin terus menerapkan industri hijau untuk membangun ekosistem circular ekonomi. "Industri hijau adalah upaya kita bersama dalam membangun industri nasional yang tangguh namun selaras dan harmonis antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan serta kesehatan masyarakat," katanya.

Ada juga beberapa tantangan saat ini yang perlu diperhatikan agar kebijakan hilirisasi industri dapat berhasil, seperti ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten; perluasan kerja sama internasional untuk mengisi pasar ekspor baru seperti Afrika dan Eropa; fasilitas insentif; dan meningkatkan kemampuan negosiasi dan posisi dalam upaya mengatasi tekanan dari perdagangan dan diplomasi internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun