Mohon tunggu...
Bugy Johani
Bugy Johani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD

Editor video | Mahasiswa Ilkom UAD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Negatif Media Sosial Dapat Merusak Mental Manusia

13 Juli 2021   14:37 Diperbarui: 13 Juli 2021   15:47 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asalamualikum warohmatullahi wabarokatu kembali lagi dengan saya bugy johani saya dari program study ilmukomunikasi fakultas sastra budaya dan komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Baiklah kembali lagi kepada topik kali ini saya akan menuliskan pengalaman dan pandangan saya mengenai sisi positif dan sisi negative dari teknoligi informasi dan komunikasi. Kali ini saya akan menonton atau menyaksikan sebuah film social dilema

Halo teman teman kompasiana semuanya aktivitas apasih yang kalian lakukan saat kalian sedang menunggu sebuah antrian atau antrian ketika kalian sedang menunggu pasti kebanyakan dari kita akan membuka layar handphone kita sendiri dan kita akan membuka sebuah media sosial. 

Saat ini peran media sosial itu sangat penting di kehidupan kita sendiri hampir 24 jam kita akan selalu membuka sebuah media sosial entah itu what sap -- instagram- tiktok -- facebook -- maupun twiter dan masih banyak sosial media yang lainnya. Media sosial menjadi hal yang sangat dekat dengan dengan kehidupan kita maupun dari anak anak sampai dengan orang dewasa. Media sosial juga banyak memberikan sebuah dampak positif bagi kita , dibalik itu media sosial juga banyak memberikan dampak negative bagi kehidupan kita sehari hari.

Film dokumenter terbaru dari Netflix "Social Dilemma" menggambarkan dampak negatif media sosial atau dunia maya. Film dokumenter ini diproduksi oleh Jeff Orlowski dan akan tersedia untuk streaming di Netflix mulai 9 September 2020. "Dilema sosial" memaparkan dampak negatif media sosial, antara lain penyebaran informasi/lelucon palsu, pengurangan interaksi manusia, cara kerja dan pengaruh iklan di Internet, dampak kesehatan mental manusia, dan politik nasional. Kepentingan sebuah Negara . 

Yang menarik, dalam film dokumenter ini, orang-orang di balik layar platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram juga berkali-kali diwawancarai. Ironisnya, mereka yang selama ini bekerja keras untuk "membuat" platform media sosial ini kini khawatir akan berdampak jangka panjang. Tanpa disadari, sebuah platform dapat berdampak besar pada 2 miliar orang. 

Di dalam film ini menceritakan seluruh industry teknologi berada di bawah pengawasan tingkat baru study baru mengungkapkan sebuah kaitan antara kesehatan mental manusia terhadap penggunaan sebuah media sosial , puluhan juta warga amerika sangat kecanduan dengan hanphone mereka untuk menggunakan media sosial dan ini sangat mengancam untuk kesehatan mental seluruh warga dunia dalam menggunakan sebuah social media kebanyakan remaja remaja di amerika tidak mendengarkan perkataan ibu nya sendiri karena telah kecanduan social media hingga ahli bedah plastik menamai sindrom baru untuk itu. Kini telah berubah dari era informasi menjadi era disinformasi.

Tristan Harris merupakan Former Design Ethicist Google ia mengatakan dia berharap lebih banyak orang bisa memahami cara kerjanya karena ini seharusnya bukan hal yang hanya diketahui industri teknologi itu hal yang seharusnya semua orang tau. Ia pun merasa frustasi dengan industri teknologi secara umum karena kita seolah olah tersesat. 

Ia pun berjuang bagaimana caranya mengubah dari dalam saat itulah ia putuskan membuat sebuah presentasi semacam ajakan untuk bergerak setiap hari ia pulang dan mengerjakan nya selama beberapa jam setiap malam ,pada dasarnya tidak ada 50 desainer dari pria kulit putih berusia 20-35 tahun di california membuat sebuah keputusan yang akan berdampak sekali pada dua miliar orang, dua miliah orang akan mendapat ide yang tak mereka niatkan karena desainer di Googel berkata, "ini cara notifikasi bekerja di layar yang kau lihat saat bangun pagi " Googel pun mempunyai tanggung jawab moral untuk memecahkan permasalahan ini , ia pun mengirim persentasi ini keteman tedekatnya ke 15 sampai dengan 20 orang terdekatnya di Googel iapun sangat gugup dan tidak yakin bagaimana dengan reaksinya kemudian pada hari itu ada 400 penonton serentak jadi persentasi tersebut terus menyebar , lalu ia pun menerima surel dari seisi perusahaan. 

Orang orang disetiap apartemen berkata, "aku sangat setuju" kulihat ini sangat mempengaruhi anak anak ku dan orang orag di sekitar ku , kita harus melakukan sebuah sesuatu . rasanya iya seperti meluncurkan sebuah revolusi terbaru. Kemudian itu semua sirna

Evan Thomas Spiegel merupakan salah satu pendiri dari salah satu platform snapchat  ia mengatakan bahwa orang orang di dunia sudah terdoktrin oleh semua social media contohnya yaitu platform snapchat, kehadiran sebuah ponsel pintar membuat semua orang dengan gampang mengedit dan mengubah sebuah photo dengan sesuai keinginan nya . bahkan dalam beberapa khasus ada beberapa orang yang nekat melakukan sebuah oprasi plastik agar bentuk wajah nya sesuai dengan poto itu , istilah ini di kenal dengan snapchat dysmorphia.

Fake news / berita palsu

Banyak nya sebuah berita di media sosial yang sangat tidak relevan di kehidupan nya contohnya di Negara kita sendiri banyak sekali berita berita yang sangat tidak relevan, masyarakat Indonesia sendiri lebih mempercayai sebuah berita berita yang di terbitkan oleh sosial media, masyarakat cendrung sekali mencari pembenaran atas apa yang diyakini itu benar sehingga masayarakat cenderung sekali mengkonsumsi informasi yang cocok dengan keinginan nya meski informasi itu tidak benar dan akan menjerumuskan mereka sendiri nantinya.

Ledakan informasi ada dimana dimana banyak nya sebuah informasi membuat seseorang sendiri memiliki sudut pandang perpustakaan. Informasi adalah sebuah rekaman fenomena yang bisa kita amati atau bisa juga bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang. informasi merupakan hasil rekaman peristiwa atau data yang berasal dari fakta yang diolah melalui proses menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti, seperti yang diuraikan bahwa Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. 

Pada era digital media saat ini  yang serba mengedepankan media online sebagai kacamata modern dalam mengikuti perkembangan teknologi seringkali disalahartikan dengan suatu  tindakan yang tidak seharusnya. 

Sisi lain dari media online sebagai platform penyalur kebebasan dalam berekspresi adalah menjadi pemicu beragam masalah penyimpangan informasi. Salah satunya maraknya penyebaran hoaks. Diantara beberapa jenis hoaks yang sangat meresahkan adalah berita palsu (fake news) yang berimbas pada ujaran kebencian dan berdampak negatif bagi masyarakat. Fake news secara istilah berarti berita palsu. 

Berita palsu merupakan artikel berita yang secara sengaja dan bisa dibuktikan salah. Fake news didasarkan pada ledakan informasi yang berasal dari kebebasan tanpa batas yang dimiliki seseorang dalam mengekspresikan opini / tulisan  di dalam media sosial baik secara lisan maupun tulisan tanpa memiliki pemahaman atau kecakapan yang mendalam mengenai apa isi dari informasi yang didapat. 

Kredibilitas informasi yang dikeluarkan ke suatu  publik dan transparansi informasi yang masih menjadi persoalan hingga detik ini menyebabkan suatu informasi yang beredar kurang terkontrol bahkan seringkali masyarakat mempercayai informasi yang belum tentu pasti kebenarannya. Peran dan fungsi pers akhir-akhir ini menjadi hal yang dipertanyakan publik dengan hadirnya fenomena fake news dan hate speech.

Kode etik dalam menggunakan sebuah internet  

Dalam menggunakan sebuah internet kita sebagai masyarakat yang hampir menggunakan sebuah internet di kehidupan sehari hari kita seharusnya kita sendiri harus mengetahui sebuah batasan dalam menggukan sebuah internet tersebut, kita juga sebagai masyarakat harus pintar untuk tidak mempublikaskan sebuah informasi pribadi diri kita sendiri mengapa seperti itu karena internet merupakan sebuah situs yang sangat luas yang bisa disaksikan oleh selurus manusa yang ada di dunia ini.

Maka dari itu kita harus bisa membatasi itu , dan di internet juga kita harus menghindari yang namanya mempublikasikan yang berkaitan dengan masalah pornografi karena itu sangat tidak baik untuk di tampilkan , pengguna pengguna internet juga tidak semuanya orang dewasa banyak juga anak anak yang sudah bisa menggunkan sebuah internet. 

Takutnya anak anak itu melihat sebuah website tersebut dan malah melakukan hal tersebut, menurut saya sendiri seharusnya harus banyak akses internet yang harus di privasi oleh public sendiri karena internet dapat mendktrin suatu pikiran anak anak yang nantinya malah akan meniru nya .

Dampak dari media sosial

Seperti yang kita ketahui media sosial itu sama saja seperti narkoba kenapa seperti itu karena sama sama membuat kecanduan pengguna nya , zaman yang canggih seperti ini banyak sekali hal hal yang dapat di akses di media sosial lebih mudah lagi jika mengunakan hanphone atau hp media sosial mobile tentu saja berbeda dengan media sosial web karena terdapat sebuah factor factor seperti lokasi dari pengguna tersebut atau waktu delay ketika kita ingin mengirim suatu pesan. 

Pertukaran pesan yang tergantung lokasi spesifik seseorang yang mengirim pesan tersebut perubahan dari media social zaman old dengan zaman moderen tentu saja sangat beda mungkin akses web yang dapat di akses zaman old dengan zaman sekang tentu saja berbeda. 

Banyak sekali anak anak remaja zaman sekarang ini yang terlalu mengikuti sebuah trend itu sangat berperngah dengan kesehatan suatu mental anak anak remaja dam mudah menghancurkan kesahatan psikologis mereka seharus nya usia anak anak remaja  dibawah 17 tahun harus di pandu dengan orangtua masing masing, memang sangat tidak mudah untuk memantau anak anak remaja saat menguunakan social media.

 Apa lagi saat ini sangat mudah untuk mengakses sebuah sosial media melalui sebuah ponsel nah kemampuan digital anak remaja sangat bisa melampaui orang tua nya sendiri. Terapkan sebuah aturan usia menggunakan media sosial

Beberapa media sosial, seperti Twitter, Facebook dan Instagram, memberlakukan aturan usia minimal 13 tahun untuk membuat akun.kita sendiri harus memberitahu kepada anak bahwa pembatasan usia ini dilakukan untuk mencegah hal buruk pada mereka. Selain itu,kita bisa menemani saat anak saat sedang mengakses media sosial. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apa yang dilakukan anak di media sosial dan anak pun tidak akan melakukan hal yang aneh aneh

Kita sendiri sebagai orangtua harus membatasi anak dalam menggunakan sebuah ponsel / komputer

Kita sebagai orang tua tidak hanya waktu menonton televisi atau mai game yang harus dibatasi mengakses internet melalui sebuah  ponsel juga perlu dibatasi. Berikan mereka aturan dalam menggunakan media sosial, misalnya 1 sampai 2 jam sehari  setelah selesai mengerjakan tugas sekolah. Jika media sosial diakses melalui perangkat komputer, maka tempatkan di lokasi yang mudah diamati oleh orang tua. Harus sangat mengamati anak untuk mengakses sebuah sosial media

Kita juga harus memberikan sutu privacy untuk anak kita dalam menggunakan social media. Tiap media sosial sendiri memiliki sebuah fitur privasi yang dapat disesuaikan. 

Mintalah anak untuk mengatur fitur tersebut agar  sesuai dengan keinginan kita sendiri sebagai orang tua . Hal ini sangat bertujuan untuk melindungi anak dari hal-hal negatif, serta melindungi akun media sosial mereka dari pencurian identitas. 

Kita sendiri juga sebagai Orang tua juga dapat menggunakan software atau perangkat lunak yang dapat menjadi pengawas anak dalam mengakses media sosial, termasuk memantau kata-kata yang diketik, konten gambar yang dibagikan, serta aktivitas-aktivitas lainya yang ada di seluruh platform social media

Sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik terhadap anak.

Sering sekali anak anak remaja saat ini sangat sekali menguasai jauh lebih cepat dari orang tua seharus nya kita sebagai orang tua tetap harus mencoba harus untuk mencari tahu mencoba aktivitas yang akan dilakukan oleh anak, kita sendiri sebagai orang tua harus menhindari dan berbagai situs yang tidak sangat layak dibagikan kepada anak. Media sosial merupakan bagian dari suatu perkembangan teknologi yang sulit untuk kita bendung. Maka dari itu, kita sebagai  para orang tua tidak boleh bersikap acuh dan mulailah menetapkan aturan agar anak tetap aman dalam menggunakan platform media sosial.

Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi seakan menyebabkan semua platform sangat banyak sekali di gemari oleh seluruh manusia yang ada di dunia ini kemajuan teknologi yang semakin hari semakin cepat ini tentunya membuat banyak perubahan yang sangat drastis di sebuah Negara tidak hanya di Negara Indonesia saja. 

Kemajuan alat komunikasi yang menyebabkan kurang nya interaksi sosial secara langsung . orang orang ataupun manusia manusia zama sekarang lebih memilih dan melakukan segala sesuatunya dengan online. Kemajuan teknologi juga bisa menggantikan peran manusia dimana kondisi sosial yang nantinya akan berubah namun sisi lainya akan menguntungkan sebuah produksi dan mengurangi beban tenaga kerja yang signifikan. 

Ini sangat berbahaya kenapa begitu  karena ketika kita terlalu mengandalkan sebuah teknologi itu akan menyebabkan kita menjadi canggung melakukan sesuatu yang dilakukan secara langsung itu juga akan mengurangi interaksi sosial yang membuat kita malah menjadi gengsi ketika kita akan melakukan interaksi karena kita teralu menggandalkan sebuah teknologi.

Film social dilemma ini sangat mengajarkan kita betapa sangat bahaya nya jika kita terlalu memanfaatkan sebuah teknologi / media sosial menurut saya di film ini jadi mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpaku oleh media sosial ataupun teknologi, memang kemajuan teknologi dan perkembengan media sosial membuat kita menjadi candu dan malah ingin menggunakan platform itu semua setiap hari di kehidupan kita sehari hari takut nya apa kalau sehari kita tidak bermain sosisal media contoh nya what sap -- twiter --instagram dan yang lainya pasti ada saja yang akan kurang , terbentuk ya film ini saya sendiri bahwa terlalu sering kita menggunakan sebuah sosial juga itu juga sangat tidak baik gunakan saja seperlunya . film sosial media ini sangat bagus menurut saya sekian yang bisa saya sampaikan tentang pandangan saya terhadap teknologi informasi dan komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun