Mohon tunggu...
Bugy Johani
Bugy Johani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD

Editor video | Mahasiswa Ilkom UAD

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seminar Komunikasi Prodi Ilmu Komunikasi UAD | Communication Challenges in Post Pandemic

23 Maret 2021   23:50 Diperbarui: 23 Maret 2021   23:55 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminar "Communication Challenges in Post Pandemic" yang telah diselenggarakan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Di dalam seminar ini membahas tentang konferensi komunikasi jogjakarta atau biasa disebut JCC 2021 (Jogjakarta Communication Conference).

JCC ini merupakan sebuah konferensi yang membahas tentang ilmu dalam berkomunikasi yang turut mengundang berbagai narasumber. JCC 2021 diselenggarakan atas kerjasama antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) dan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi (APIK PTMA).

JCC 2021 diselenggarakn secara daring selama 2 hari karena melihat situasi pandemi yang belum stabil dan juga untuk pencegahan dalam penyebaran Covid-19. JCC 3 memiliki tema "Communication Challenges in Post Pandemic" dengan pemateri yang berasal dari berbagai universitas ternama di berbagai negara, yaitu Prof. Xi Zhuang, Ph.D. dari Nanjing Normal University, China; Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia; Taufiqur Rahman, Ph.D. dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Indonesia; Dr. GM Naidoo dari University of Zululand, Afrika Selatan dan Chi Wang, Ph.D. dari Matej Bel University in Banska Bystrica, Slovakia.

Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. dari Universitas Gadjah Mada (UGM) membahas tentang komunikasi sebagai energi untuk masyarakat yang adaptif atau Communication as the Energy for Adaptive Society, ketika masyarakat menghadapi masa depan yang tidak menentu dalam perkembangan adaptasi selama pandemic, cara bertahan hidup ialah dengan cara mencari jalan yang baru. dalam lingkar bertahan hidup ada 2 poin penting yaitu adaptasi dan perubahan. semua sistmen masyarakat didorong untuk terus bergerak, berubah dan mengadaptasi situasi yang baru dan tantangan selama pandemic.

Proses dari perubahan sistem sosial membutuhkan dorongan secara berkelanjutan melalui proses komunikasi yang transformatif. komunikasi transformatif dan apatif diharapkan dapat mencapai "rasionalitas" di masyarakat.

Komunikasi sebagai dasar untuk sistem sosial "Society of Society is Communication" Prominent Thinker in System theory Niklas Luhmann (1927-1998). Komunikasi merupakan suatu unit terkecil di dalam sistem sosial yang hidup dan berhubungan antara manusia. komunikasi merupakan sistem operasi dimana masyarakat secara otomatis membentuknya.

 Taufiqur Rahman, Ph.D. memaparkan materi yang berjudul "The Challenges of Digital Civility in Post-Pandemic Indonesia", yang mana materi ini berisikan tentang pembahasan berita mengenai Indonesia yang mendapat julukan netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Pentingnya membentuk kerangka literasi digital, internet menjadi sebuah ruang interaksi sosial dan tidak hanya menjadi ruang pertukaran informasi. Rata -- rata pengguna internet di dunia meluangkan waktunya selama 6 jam 54 menit setiap harinya, sedangkan di Indonesia rata-rata penggunaan internet selama 7 jam 52 menit.

Beberapa definisi resiko online yang digunakan oleh Microsoft antara lain intrusive risks, behavioral risk, sexual risks, dan reputational risks. survey lain mengenai status literasi digital Indonesia 2020, sebuah survey yang dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi dan pusat wawasan katatada di 2020 menunjukkan bahwa literasi digital di Indonesia belum mencapai status "good" atau baik (4.00). Secara nasional index literasi digital di Indonesia masih berada di level 'medium'.berdasarkan survey, setiap sub-indeks memperoleh skor : sub-indeks 1 data dan informasi 3,7; sub-index 2 komunkasi dan kolaborasi 3,38; sub-index 3 keamanan 3,66 dan sub-indeks kemampuan teknologi 3,66 (jangka skor mulai dari 0 sampai 5).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun