Mohon tunggu...
Archae Romanae
Archae Romanae Mohon Tunggu... -

Memberantas kebohongan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Investigasi] Kebohongan Lia Christine, Sang "Katolik" yang Mendukung FPI

22 Februari 2012   10:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19 8615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanggapi tulisan Lia Christine . Seorang "Katolik" yang menulis artikel:

Saya, Seorang Kristiani yang Mendukung FPI

Note: Artikel asli di kompasiana telah dihapus. Anda bisa mengakses artikelnya disini Saya, sebagai orang Katolik pertama-tama curiga karena tulisannya tidak mencerminkan seorang Katolik. Beberapa rekan Katolik pun turut andil dalam Investigasi tersebut. Metode yang digunakan pun cukup unik untuk membuktikan bahwa dia bukan seorang Katolik. Kami sengaja mengeluarkan pernyataan "ngawur" mengenai kekatolikan dalam mengomentari status-status facebooknya. Kalau dia benar-benar seorang katolik, sudah pasti akan mengoreksi pernyataan-pernyataan ngawur tersebut kan? Tapi kenyataannya TIDAK Berikut ini hasil investigasi: SCREENSHOOT PERTAMA 1. Tidak ada yang namanya pendeta di dalam "Gereja Katolik". Kalau di Kristen Protestan itu baru ada. Ungkapan bagi pemuka agama di Katolik adalah Pastor atau Romo. Kalau dia seorang Katolik pasti bakal buru-buru mengoreksi pernyataan ini 2. Tidak ada yang namanya "Pastor" Perempuan di dalam Gereja Katolik. Kalau di sebagian denominasi Kristen Protestan itu baru ada. Apalagi dengan beraninya sang "Pastor perempuan" mengonsekrasi Hosti. Sudah pasti kena sanksi ekskomunikasi dari Gereja Katolik Kalau dia seorang Katolik pasti bakal buru-buru mengoreksi pernyataan ini 3. Paroki GKJ? Tidak ada yang namanya Paroki GKJ di Gereja Katolik Indonesia. Silahkan cek sendiri disini. GKJ itu Gereja Kristen Jawa itu gereja Protestan bukan Gereja Katolik Kalau dia seorang Katolik pasti bakal buru-buru mengoreksi pernyataan ini 4. Tidak ada yang namanya Paroki St. Flavianus di Surabaya. Kalau dia seorang Katolik pasti bakal buru-buru mengoreksi pernyataan ini 5. Gelar Uskup diberikan dari Universitas? Uskup didapat dari Tahbisan Kalau dia seorang Katolik pasti bakal buru-buru mengoreksi pernyataan ini 6. Kebaktian? Kami, orang Katolik menghadiri MISA, bukan Kebaktian Kalau dia seorang Katolik pasti bakal buru-buru mengoreksi pernyataan ini SCREENSHOOT KEDUA

13299058252056651022
13299058252056651022
7. Tidak ada yang namanya Penatua, Gereja Katolik. Kalau di Kristen Protestan itu baru ada. Kalau dia seorang Katolik pasti bakal buru-buru mengoreksi pernyataan ini 8. Tidak ada yang namanya "perpuluhan" dalam Gereja Katolik. Kalau di Kristen Protestan itu baru ada Kalau dia seorang Katolik pasti bakal buru-buru mengoreksi pernyataan ini 9. Gambar yang berbicara
13299075211778974577
13299075211778974577
13299075501583758344
13299075501583758344
10.  Tidak ada Imam (pastor) yang kenal dengan orang ini, padahal kalau lulus jurusan psikologi akan disumpah oleh imam. 11. Tidak masuk dalam kumpulan KMK St.Algonz yang kenal. 12. Dia gak tahu kalau TIDAK ADA Injil Tessalonika. Seorang Rekan yang merupakan alumnus Universitas Airlangga juga berusaha bertanya ke sebuah group facebook KMK Unair. Hasilnya? Tidak ada satupun angkatan, dari angkatan 1991-2011 yang mengenal sosok bernama "Fondra Adeleine Christine Abigail", yang mengaku-ngaku Kuliah di Universitas Airlangga, Fakultas Psikologi :) (Bukti screenshoot menyusul) Kuliah hampir 4 tahun, akan tetapi tidak ada satupun mahasiswa/i yang se-universitas, se-fakultas, bahkan se-angkatan yang kenal? Jadi, SANGAT JELAS. Kompasianer yang beragama Katolik pun akan setuju dengan hasil investigasi bahwa Lia Christine aka "Fondra Adelia Christine Abigail" bukanlah seorang Katolik!
Saya harap dengan investigasi ini, semuanya menjadi jelas dan berhati-hati atas keberadaan beberapa provokator di dunia maya yang sangat berpotensi memicu masalah SARA
UPDATE!!!
Lia Christine mulai menyebarkan kebohongan baru, bahwa akunnya telah dihack oleh seseorang.
1329917951616899226
1329917951616899226
13299180001160002595
13299180001160002595
Panik yah 'mbak'.... Nggak ada temen kampusnya yang kenal sama 'mbak'? Hahaha :D
CATATAN: Semua status sebelumnya telah dihapus oleh sang pemilik untuk menghilangkan barang bukti. Syukurlah sudah saya capture status-status sebelumnya :D
Tambahan:
Rupanya beberapa kompasianer sudah curiga pada artikelnya yang ini
Berikut capture komentar-komentarnya:
13299236061339933856
13299236061339933856

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun