Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjelajahi Perawatan Kereta Api di Depo Depok sambil Menguak Sejarah yang Menyelimuti Kota Depok

4 November 2024   08:11 Diperbarui: 4 November 2024   08:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Pengalaman saya ber-Commuter Line, sudah sejak saat istilah Commuter Line (CL) itu belum digunakan, masih cukup dengan sebutan KRL saja (Kereta Rel Listrik), saat relnya masih berupa rel tunggal dan belum rel ganda seperti sekarang ini, saat penumpang masih suka naik ke atas atap gerbong kereta dibandingkan masuk ke dalam gerbong kereta karena di dalam gerbong kereta suasanya sangat padat dan panas, saat masih orang boleh berjualan bebas di dalam KRL, saat perkeretaapian belum mengalami kemajuan dan perubahan seperti sekarang-sekarang ini seperti misalnya, gerbong CL sudah dilengkapi semuanya dengan AC, tidak memerlukan karcis lagi, cukup dengan menggunakan kartu CL ataupun e-money, tidak ada ada lagi pedagang berjualan di atas CL, termasuk penertiban lingkungan stasiun kereta apinya. Sekarang sih stasiun-stasiun yang dilewati CL sudah cantik-cantik semua, berbeda sekali dibandingkan masa lalu. Yang pasti, sekarang CL nyaman (terutama kalau tidak di jam-jam orang berangkat dan pulang kerja) dan Commuter Line ini sudah cukup tepat waktu.

Maka ketika ada kegiatan Walking Tour: Depo KRL Depok & Heritage Depok, yang diadakan oleh Click Kompasiana dan Kreatoria, langsunglah awak mau ikutan bergabung, dimana bertepatan pula dengan hari Sumpah Pemuda.

Depo KRL Depok

Langsung dipandu oleh pimpinan Depo KRL Depok, bp. Asep Saeful Permana, kami, para Kompasianer rombongan walking tour diberi informasi yang buanyak sekali terkait tentang Depo KRL Depok, riwayat, tupoksi (tugas pokok dan fungsi) mereka, serta banyak hal lainnya yang membuat rombongan kami berdecak kagum dalam banyak hal. Pak Asep pun mengajak kami berkeliling Depo termasuk area dimana dilakukan overhaul pada commuter line.

Depo terbesar kedua se Asia Tenggara ini terletak di Desa Ratu Jaya, Cipayung, Depok, Jawa Barat -- 16439. Memiliki luas 26 Hektare. Mengingat 'tubuh kereta' yang panjang itu, tidak heran bila Depo ini memiliki panjang 1,3 Kilometer dengan lebar 200 meter. Depo yang memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya berupa Stabling, Los Perawatan, Kantor, Gudang, LAA dan Griya Karya ini mulai beroperasi sejak tahun 2008 dengan masa pembangunan Depo dilakukan selama sekitar 4 (empat) tahun.    

Kegiatan terbesar Depo KRL Depok ini adalah melakukan overhaul kereta. Overhaul merupakan kata yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti: Pemeriksaan. Namun secara luas, istilah overhaul ini mengacu kepada proses pembongkaran mesin untuk diperiksa dan diperbaiki bila terdapat komponen yang mengalami kerusakan, dan secara singkat kata, proses ini dikenal dengan sebutan turun mesin.

Setelah berkeliling Depo, kami disuguhi pengetahuan tentang kerja keras Depo yang tujuan utamanya adalah untuk kepentingan dan kenyamanan para penumpang Commuter Line, ya kita semua ini. Maka sudah seharusnya, para pengguna Commuter Line ini turut merasakan kerja berat para perawat kereta ini, yang bekerja di Depo KRL. Cara merasakan kerja berat mereka mudah kok, yaitu dengan turut menjaga kebersihan dan ketertiban yang telah diatur dalam peraturan bagi penumpang kereta api, termasuk tidak mencorat-coret ataupun merusak properti kereta.

Pernah dengar kan kejadian penimpukan batu ke arah kereta yang sedang berjalan, perusakan properti kereta, dan lain sebagainya.

Nah, PT. Kereta Commuter Indonesia, yang bertanggung jawab terhadap operasional dan perawatan Commuter Line ini mengajak kita semua, bahwa tidak sulit kok, ikut menjaga dan merawat kereta, caranya mudah kok, yaitu dengan turut menyayanginya, diantaranya adalah dengan menjaga kereta api kita dari perbuatan-perbuatan vandalisme.

Kalau keretanya bersih, aman dan nyaman, kan penumpang juga yang diuntungkan. Bukan begitu saudaraku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun