Cerita historisnya, masih menurut si juru kunci, ketika saya tanya tentang informasi bahwa pemandian keramat Cipulus ini berasal dari tempat mandinya para putri Kerajaan Pajajaran. Namun, saat merespon pertanyaan tersebut, sang juru kunci malah lebih menekankan pada kejadian yang terjadi dan menjadi kebiasaan Bung Karno saat beliau masih jumeneng yang berkaitan dengan pemandian keramat Cipulus ini. Menurutnya, Bung Karno bila sedang tinggal di Istana Batutulis kerap turun ke pemandian ini dari pintu belakang Istana dan mandi di pemandian ini. Sering sekali katanya. Juga menjadi ajang Bung Karno bertemu masyarakat.
Jadi, apakah dahulunya pemandian keramat itu merupakan tempat mandinya para putri Pajajaran, jawabannya masih wallahualam bissawab - belum ada yang dapat memastikan kisah itu, kita malah justru 'bertemu' dengan (cerita) Bung Karno yang kerap mengunjungi situs keramat ini.
Prasasti Batutulis
Sebetulnya, informasi terkait dengan keberadaan situs Cipulus tersebut kita dapatkan saat saya dan teman-teman mengunjungi Prasasti Batutulis yang lokasinya tidak terlalu jauh dari situs Cipulus ini. Akhirnya, dari Situs Prasasti Batutulis, kami sepakat untuk ke Pemandian Cipulus, seperti informasi di atas.
Di linkungan Prasasti Batutulis, yang terletak di Jalan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Lokasinya persis di depan Istana Batutulis. Berhadap-hadapan begitu. Prasasti Batutulis sendiri, menjadi tempat kedua setelah sebelumnya kami berkunjung ke tempat pertama rute Jelajah Click kali ini, yaitu Stasiun Batutulis. Sementara Istana Batutulis hanya kami lewati saja, sambil berfoto-foto, karena memang tidak diperbolehkan Istana Batutulis tersebut dimasuki pengunjung.
Prasasti Batutulis yang memiliki luas kurang lebih sekitar 17 x 15 meter persegi ini secara ilmiah dianggap merupakan letak dari Ibu kota Kerajaan Suda Pajajaran. Prasasti ini diperkirakan dibuat tahun 1455 Saka atau sekitar tahun 1533 Masehi dan bertuliskan aksara Sunda Kuno atau Aksara Kawi.
Isi prasasti tersebut merupakan maklumat resmi dari Raja Sunda Pajajaran dimana seperti dimuat di Wikipedia, arti dari tulisan yang ditatahkan pada batu besar tersebut memiliki arti sebagai berikut (terjemahan bebas):
- Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum.
- Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana.
- Dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Padjajaran Sri Sang Ratu Dewata.
- Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan.
- Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, sementara cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang.
- Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk Hutan Samida, membuat Sahiyang telaga Rena Mahawijaya yang dibuat dalam tahun Saka "Panca Pandawa Mengemban Bumi"
Istana Batutulis