Tak lama kemudian, monyet yang lain berbisik-bisik dan sepakat untuk memberikan makanan kepada monyet yang pura-pura sakit tersebut. Mereka memberinya pisang, kacang, dan daun-daunan untuk dimakan, dan monyet itu langsung memakan semuanya dengan lahap.
Setelah beberapa hari berlalu, monyet-monyet itu mulai merasa bersalah karena telah melanggar puasa. Mereka memutuskan untuk berbicara dengan si kijang yang lebih bijaksana tentang masalah ini.
Mereka menemui si kijang dan bercerita tentang kegagalannya menjalani puasa. Si kijang hanya tersenyum dan berkata, "Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga menjaga dan memperbaiki akhlak dan perilaku, seperti mencoba berperilaku jujur. Ayo, segeralah minta ampun kepada Allah SWT dan bagaimana, kalian mau melanjutkan berpuasa?"
"Baiklah, kami akan memohon ampun kepada Allah SWT, tapi terus terang, kami tidak mampu melanjutkan puasa ini, karena terasa sangat berat. Menurut kami, berpuasa memerlukan latihan yang konstan dan teratur, serta, sepertinya, puasa perlu diajarkan sejak usia dini agar tidak terjadi seperti yang kami alami atau untuk berpuasa, memerlukan latihan sebelumnya." Begitulah akhirnya monyet-monyet ini berkeputusan.