Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Jelajah Kuliner Imlek di Kopi Tiam 89

27 Januari 2023   07:05 Diperbarui: 29 Januari 2023   10:04 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KPK dan ci Elis dan mamanya (foto: dokumen pribadi)

Sementara kue lapis legit memiliki lambang peningkatan rejeki. Agar rejeki yang memakannya meningkat secara bertingkat berlapis-lapis seperti kue lapis legit.

Jelajah Vihara


Puas menyerap informasi dan langsung menikmati kuliner Imlek di Kopi Tiam 89, rombonganpun mengunjungi tiga Vihara yang berada di seputar Desa Tonjong. Konon vihara-vihara ini didirikan sekitar 15 tahun yang lalu. Pendiri vihara Buddha Tidur adalah Suhu Ade.

Di Vihara Buddha Tidur atau yang memiliki nama Vihara Buddha Dharma dan 8 Po Sat, dapat ditemukan patung Buddha yang sedang dalam posisi tidur yang sangat besar. Ciri khas di sini adalah banyaknya patung Buddha yang tersusun rapih di kiri dan kanan di samping altar Buddha Tidur tersebut.

Vihara kedua yang kami kunjungi adalah Vihara Naca. Ciri khas di sini adalah bahwa Dewa Utamanya adalah Dewa Teratai. Ada kisah menarik di sini yang diceritakan oleh ko Abu--pengurus vihara, bahwa ada kejadian 'ajaib' di Vihara itu, di mana tanaman Teratai yang sudah tiga tahun mati, setelah ayahnya membersihkan vihara, Teratai tersebut tumbuh dan ditempatkan di depan tangga naik menuju ruang utama Vihara.

Dari Vihara Buddha Tidur menuju ke Vihara Naca dan Vihara Buddhawa, kita akan melewati komplek pemakaman Tionghoa dengan bentuk makam yang sangat unik dan khas itu, yaitu berukuran besar.

Ini pertama kalinya bagi saya melewati dan memasuki komplek pemakaman Tionghoa. Biasanya saya hanya melihat dari kejauhan saja--dari pinggir jalan.

Sementara vihara ketiga yang kami kunjungi adalah Vihara Sian Jin Ku Poh. Yang unik di vihara ini adalah kita akan menemui ada semacam bangunan yang ditujukan untuk Semar dan putra-putranya (Gareng, Petruk dan Bagong), yang dinamakan Padepokan Semar.

Semar atau Badranaya memang dalam dunia pewayangan dianggap sebagai tokoh Dewa yang menjelma ke bumi sehingga memiliki nilai spiritualitas yang tinggi.

Menurut orang yang ditemui di dalam padepokan, biasa yang hadir di sini adalah dari latar belakang berbagai agama, atau lebih tepat disebut sebagai penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 

Di dalam padepokan, kita dapat melihat ada berbagai patung tokoh punakawan dalam beberapa jenis juga dalam bentuk wayang yang tertempel di dinding dan patung Dewi Rejeki--Dewi Laksmi dalam ukuran besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun