Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Jelajah Kuliner Imlek di Kopi Tiam 89

27 Januari 2023   07:05 Diperbarui: 29 Januari 2023   10:04 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakpao menunggu disantap (Foto: dokumen pribadi)

Mulai darimana dulu nih? Tentu karena 'signature' perjalanan kali ini adalah Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner atau yang kerennya disingkat dengan KPK tanpa ada kaitannya dengan kata korupsi di belakang singkatan itu.

Maka, keseruan kali ini akan dimulai dari menjelajah makanan apa saja sih yang dicicipi saat Imlek, yang wajib ada saat imlek, apa makna dari makanan itu, hingga sejarah--kalau ada, dari makanan tersebut, hingga dilengkapi dengan jelajah religi ke Vihara-Vihara yang berada di seputaran Warung Kopi 89 itu, seperti telah disebutkan di atas.

Karena ada kata 'gila' di tengah-tengah nama KPK, memang kita semua dibuat 'gila' terlebih dahulu dengan kekhasan dan kelezatan kuliner ci Elis ini hingga kita tergila-gila dengan kuliner-kuliner Imlek itu.

Pangsit Kuah

Pangsit Kuah Kopi Tiam 89 (Foto: dokumen pribadi)
Pangsit Kuah Kopi Tiam 89 (Foto: dokumen pribadi)

Makanan ini yang disajikan pertama kali oleh ci Elis, yang walaupun keturunan Tionghoa, tetapi ci Elis sudah tidak memiliki nama Tionghoa lagi--hanya nama Indonesia saja (kebijakan rezim orde baru dahulu), menu pangsit kuah 'wajib hadir' sebagai menu Imlek. 

Disajikan tanpa mi--karena mi memiliki menu khusus tersendiri nantinya.  Pangsit kuah, ternyata memiliki perlambang rezeki. Semakin banyak memakan pangsit kuah saat imlek, maka diyakini bahwa rezekinya akan meningkat.

Sebelum saya mendengarkan penjelasan ci Elis terkait pangsit kuah, saya melihat pangsit kuah sebagai salah satu menu biasa dari jenis-jenis makanan asal Tionghoa lain yang sudah menjadi budaya jajan kita saja. 

Mau pesan mie ayam, mie pangsit, mie pangsit bakso, mie ayam bakso, atau pangsit kuah saja, seperti itu kebiasaannya. Tetapi penjelasan ci Elis terkait pangsit kuah, dapat membalikkan keadaan,  pangsit kuah ternyata memiliki makna filosofis yang dalam, terlebih saat Imlek, yaitu sebagai perlambang rejeki.

Karena rupanya, cara melipat kulit pangsitnya, nggak sembarangan, punya makna tersendiri. Lipatan pangsit itu dibuat mirip dengan bentuk uang Tionghoa masa lalu. 

Jadi kita, saat mengkonsumsi pangsit, berarti kita sedang mengkonsumsi uang. Hingga semakin banyak pangsit 'uang' kuah yang kita makan saat Imlek, melambangkan harapan agar hari-hari kedepan akan banyak cuan mengalir ke yang memakannya.

Begitu ci Elis selesai menjelaskan makna pangsit kuah ini, didalam hati langsung mencuatkan harapan, agar  uang atau pangsit ci Elis yang kami konsumsi dapat juga menjadi penambah rezeki di hari-hari mendatang, amin amin ya rabbal alamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun