Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Contoh Semangat Enterpreneurship Anak Muda

18 Januari 2023   10:03 Diperbarui: 18 Januari 2023   10:28 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: binus.ac.id

"Mau buka usaha mie Ramen, Yah." katanya menjawab rasa penasaran ayahnya.

Lha, ndilalah, ayahnya ternyata belum tahu Ramen itu apa. Ayahnya malah jadi bingung, karena belum kenal dengan yang namanya Ramen itu.

"Kenapa nggak buka usaha yang gampang aja, mie ayam dan warung kopi misalnya gitu." tanya si ayah sambil agak bingung.

Akhirnya diajaknyalah si ayah ini ke salah satu restoran Ramen yang terkenal di Kota Bogor.

"Nih Yah yang namanya mie Ramen, banyak macemnya, ayah tinggal pilih mau yang mana." begitu perkenalan Iwan tentang Ramen ke ayahnya.

"Sok naon wae lah, nu penting rek ngasaan... ieu mah mie jepang-jepangan nya (ayo aja lah, yang mana saja, yang penting saya mau mencoba.... ini sih mie jepang-jepangan ya)." balas ayahnya.

Tapi setelah selesai mencoba mie Jepang-jepangan itu (ayahnya nggak mau menyebut makanan itu dengan namanya yaitu Mie Ramen, tetapi lebih senang menyebutnya dengan 'mie jepang-jepangan'), ayahnya berkomentar, "leuwih ngeunah mie ayam na mas Selamet ah (lebih enak masakan mie ayamnya mas Selamet ah) - yang telah menjadi langganan mereka sekeluarga sejak dulu itu.

"Ah ayah nih, nggak gaul ah. Mie Ramen lagi tren nih Yah belum ada lagi di sekitar Cemplang (nama daerah di sekitar tempat tinggalnya) ini, lagian, ini aku sama temen-temen lho yang bikin bumbunya, bukan waralaba ataupun bumbu jadi."

Nggak ada yang bisa dilakukan oleh si Ayah kecuali mendukung keingingan si anak sepenuhnya.

Ayahnya menyumbang biaya untuk pembuatan bangunan - di atas lahan sewa 'warung mie jepang-jepangan' itu, sementara si anak dan tim selebihnya.

Sudah berjalan hampir setahun warung itu buka, dan menurut ayahnya, lumayan laris atau banyak pengunjungnya. Sudah pula memperkerjakan 3 (tiga) orang karyawan. Iwan dan teman-temannya tetap kuliah tanpa gangguan (karena itu juga yang menjadi syarat dari orang-tuanya, yaitu, boleh buka usaha, tetapi menyelesaikan kuliah harus tetap menjadi prioritas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun