Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menikmati Rukun Senior Living, Gaya Hidup Ideal untuk Usia 50 Tahun ke Atas

1 November 2021   17:38 Diperbarui: 1 November 2021   20:33 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angggota-anggota Komunitas 50plus saat berfoto dengan latar belakang bukit Hambalang (Dok: Koleksi pak Herman)

Apalagi, buat saya pribadi, poin nomor 3 sangatlah 'mengkhawatirkan' bila kita terkena demensia tersebut. Selalu berdoa agar dihari tua, sangat dihindari dari Demensia ini dan tidak merepotkan orang/sanak keluarga, amin YRA.

Penjelasan dari ketua Wulan (Dok: koleksi pribadi)
Penjelasan dari ketua Wulan (Dok: koleksi pribadi)
 

Pasalnya, di usia 50plus, keinginan dapat hidup dengan tetap mandiri, dapat berdiri sendiri, dapat dikerjakan sendiri, tetaplah tinggi dan menggebu-gebu. Hanya kadang ditemui kendala di berbagai sisi kehidupan, karena bukan hanya umur yang berperanan di sini, tetapi kesehatan juga berpengaruh. 

Keinginan yang tinggi dengan tanpa ditunjang kesehatan yang mumpuni, akan menjadi pincang. Nah, disinilah RSL menyediakan dukungan/fasilitas tersebut agar 'kepincangan' tidak terjadi. 

Apalagi RSL menawarkan pula konsep CCRC (Continuing Care Retirement Community) - dukungan kebutuhan bagi masyarakat yang telah pensiun secara terus-menerus. Singkatnya di RSL, kepincangan-kepincangan tersebut diantisipasi agar tidak terjadi atau paling tidak dapat diminimalisir.

Saat meninjau ruang kegiatan-kegiatan di RSL (Dok: koleksi pribadi)
Saat meninjau ruang kegiatan-kegiatan di RSL (Dok: koleksi pribadi)

Oiya, di dalam tulisan ini, saya lebih banyak menggunakan istilah senior untuk menyebutkan usia 50 plus, bukan manula (manusia usia lanjut) ataupun lansia (lanjut usia). 

Hal ini disebabkan saya lebih merasa agak lebih 'bermartabat' dengan menggunakan istilah ini. Kadang saya menemukan istilah manula dan lansia digunakan dengan kata berkonotasi merendahkan. Kalau senior, salah satu pengertiannya adalah lebih matang dalam pengalaman & kemampuan (KBBI). I prefer to use this. Saya lebih suka yang ini.

Di RSL, setelah pemaparan oleh pak Herman, kami diajak berkeliling melihat situasi RSL, fasilitas apa yang tersedia, termasuk fasilitas/dukungan kesehatan, serta kegiatan-kegiatan yang tersedia. 

Ternyata banyak sekali yang ada di sana, misalnya saja: kegiatan melukis, main anklung, yoga, areal game (catur, carambol, mahyong, dll), areal baca untuk yang hobi baca, line dance hingga kolam renang bagi mereka yg hobi berenang. 

Aktivitas-aktivitas  Beberapa info terkait hal ini dapat dilihat di sini, di tulisan anak saya tentang laporan pandangan matanya berkunjung ke RSL bersama kami kemarin ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun