Dalam bahasa arab, Sahur memiliki pengertian istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan oleh umat Islam yang dilakukan pada waktu dini hari bagi yang akan menjalan kan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Sahur sendiri sering disebut juga dengan sehur, sehri, sahari dan suhoor dalam bahasa lain.
Dalam cara bersahur setiap orang atau setiap keluarga memiliki kebiasaannya masing-masing. Intinya adalah kita mengkonsumsi makanan dan minuman,walaupun sedikit, sebelum masuk waktu imsak ataupun azan Subuh.
Waktu makan sahur sifatnya sunah, yang berarti mengerjakannya mendapatkan pahala, bila tidakpun (terlupa atau tertidur, misalnya) tidak berdosa. Diutamakan setikdaknya kita menyediakan waktu bersahur dimana kita memiliki waktu yang tidak terlalu mepet dan tidak terlalu jauh dari waktu imsak sehingga kita tidak terbutu-buru dalam melakukan aktivitas sahur tersebut.
Untuk sahur saat Ramadan, biasanya saya mulai menyiapkan sahur mulai pukul 3.15 wib pagi dan mulai santap sahur sekitar pukul 3.45 wib. Saya sendiri lebih sering mengkonsumsi yang ringan-ringan, tidak wajib maka nnasi, dan tidak wajib dalam bentuk menu masakan - seperti makanan sehari-hari. Biasanya, ada biskuit atau roti atau kue-kue cake misalnya, sudah cukup sebagai sarana sahur saya. Namun menu yang wajib terhidang di atas meja adalah secangkir kopi. Boleh kopi hitam, ataupun kopi susu (dengan susu UHT yang plain - bukan kental manis ataupun krimer). Tidak ribet kan ya? Hehe
Begini contoh saya menyiapkan hidangan sahur yang kali ini saya pilih berupa secangkir kopi hitam dan roti bakar meisyes.
Kopi hitam - untuk sahur kali ini, saya menggunakan kopi dari Kota Medan, Sumatera Utara - tepatnya dari desa Panyabungan. Menyiapkan kopi dengan moka pot dan hasilnya adalah secangkir kopi espresso ala @kang Bugi.
1. Untuk roti bakarnya - yang akan diisi meisyes, siapkan setangkup roti tawar - saya pilih yang beraroma pandan.