Bulan Ramadan, identik dengan pola makan yang diluar kebiasaan. Identik pula dengan jenis makanan yang dikonsumsi. Identik pula dengan meningkatnya kebiasaan jajan diluar dan menikmatinya dirumah. Untuk yang tinggalnya ngekos atau ngontrak rumah atau kamar, jajan diluar menjadi faktor kunci untuk berbuka puasa.
Jajan diluar memiliki keuntungan jenis makanan yang bervariasi, pilihan harga disesuaikan dengan keinginan serta mengurangi waktu yang terbuang untuk memasak makanan - terutama kegiatan setelah memasak, yaitu mencuci piring, banyak orang yang agak malas melakukannya. Bahkan ada yang memiliki motto," masak ok, cuci piring is not ok."
Ada juga yang mengatakan bahwa memasak itu cukup merepotkan, karena memasak untuk sendiri ataupun untuk keluarga, kerepotan yang ditimbulkannya sama saja. Jajan diluar, kembali menjadi pilihan alternatif yang dibutuhkan.
Persoalan plastik yang digunakan untuk membungkus saat kita jajan di luar untuk dibawa pulang, menjadi persoalan pula saat kita jajan di luar tersebut, yaitu saat kita membawanya dari tempat pembelian ke tempat kita. Pakai apalagi kalau bukan pakai kantong plastik, baik untuk mengantongi makanan yang kita beli dan juga plastik untuk membawa kantong-kantong plastik yang sudah berisi makanan tersebut.
Sampah plastik sudah menjadi momok nasional karena hal-hal buruk yang dimilikinya (disamping hal-hal baik tentunya). Beberapa hal buruk tersebut diantaranya adalah:
Plastik sulit terurai, konon berdasarkan perhitungan masa daur ulang sampah, sampah plastik baru akan terurai setelah mencapai umur kurang lebih 300 tahun. Wow, luar biasa yah dampak negatif yang ditimbulkannya.
Sampah plastik dapat mematikan pengurai tanah - karena sulitnya plastik tersebut terurai.
Sampah plastik telah menimbulkan kerugian pada hewan-hewan secara tidak langsung. Ingat pemberitaan di media saat ada ikan paus yang mati karena lambungnya ternyata penuh oleh plastik.
Disamping itu, kebiasaan menggunakan plastik sepertinya sudah mendarah daging, hasil penelitian seperti disebutkan pada link berikut menyatakan bahwa setiap orang Indonesia menggunakan plastik pada umumnya sekitar 700 kantong plastik per tahunnya.
Penggunaan rantang susun dan membawa gelas sendiri sat jajan sedikit banyak dapat mengurangi penggunaan kantong plastik, walau belum signifikan. Tapi bila menjadi gerakan nasional misalnya, maka akan banyak sekali kantong-kantong plastik yang terselamatkan tidak digunakan.
Di bulan Ramadan ini, saat jajan, misalnya ingin membeli bubur kacang ijo dan gado-gado juga gorengan, maka kita dapat membawa rantang susun yang dapat kita bagi setiap rantangnya untuk menu makanan yang kita beli. Demikian pula dengan gelas yang kita bawa sendiri, kita dapat membawanya pula untuk membeli es pisang ijo misalnya. Langsung saja sodorkan rantang dan kelas tersebut ke si penjualnya, minta diisikan di sini dan jangan menggunakan kantong plastik.