Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

5 Tips Menulis Ilmiah Populer

20 April 2019   01:05 Diperbarui: 21 April 2021   08:22 8136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
apa itu karya ilmiah populer? | sumber gambar: pintardotsetnegdotgodotid

Oya, EYD sudah tidak digunakan lagi ya, melebur ke dalam istilah PUEBI. Namun karena sifatnya yang umum dan lebih fleksibel tersebut, penggunaan bahasa perlu memilih kata-kata yang ringkas dan lugas.

Jangan dilupakan dalam penulisan ini adalah penulis wajib menggunakan gaya penulisan masing-masing (jangan meniru, jangan mencontek). Gunakan bahasa yang populer - tidak seperti bahasa percakapan, tapi mudah dipahami dan menarik pembaca. Bila memerlukan bahasa percakapan atau bahasa informal dimasukkan ke dalam tulisan, maka kata atau kalimat tersebut ditulis bercetak miring.

Baca Juga: Model Sederhana Abstrak Karya Ilmiah

Tips keempat

Untuk menarik minat para pembaca, artikel ilmiah populer perlu didukung dengan 'alat bantu' yang dapat berupa grafik, foto, infografik, bahkan kutipan wawancara langsung (dapat memuat kutipan langsung yang telah diparafrasakan) hingga opini penulis ataupun opini pihak ketiga.

Kelihatannya, foto atau grafik misalnya, merupakan faktor pelengkap saja. Sebetulnya tidak. Untuk kepentingan artikel ilmiah populer, penulis sudah bisa memulai memikirkan artikel apa yang akan dibuat (bila bukan berasal dari tulisan dari jurnal ilmiah) sedini mungkin, bahkan saat rencana perjalanan akan dilakukan (sebagai contoh bila artikel ilmiah populer berasal dari laporan perjalanan).

Misalnya kita akan ke lapangan meneliti tentang primata dan kaitannya dengan pemukiman di Sumedang, Jawa Barat. Tentu disamping kita merencanakan bagaimana kita melakukan penelitian yang baik, sesuai dengan metode pengambilan sampel yang telah disepakati, kitapun perlu mulai mencatat foto-foto apa saja yang dapat diambil agar dapat selaras dengan isi tulisan.

Foto-foto yang diambil misalnya perlu terdari dari foto-foto: plang nama desa (di kantor desa), suasana pemukiman, petani/warga desa yang diwawancarai, beberapa jenis primata yang dapat diambil fotonya, suasana hutan sekilas - untuk memperlihatkan kondisi hutan yang berdampak kepada kondisi primata saat itu, dan lain sebagainya. Sehingga foto-foto yang akan ditampilkan nantinya akan 'bercerita' selaras dengan isi tulisan. 

Tips kelima

Di masa sekarang, waktu membaca setiap orang itu sudah semakin pendek, semakin singkat. Sekarang ini adalah zaman instan, serba cepat, sehingga, menulislah dengan sesegera mungkin menyampaikan pesan utama di awal, agar pembaca tertarik meneruskan bacaannya hingga ke pesan-pesan berikutnya.

Penyampaian pesan utama serta pesan-pesan lain didalam tulisan, sejak awal dapat dilatih dengan memperkuat kemampuan memparafrasakan suatu kalimat (dari tulisan asalnya) dengan mengalih-bahasakan kedalam bentuk penulisan yang sederhana, padat, komunikatif dan menarik.

Penutup

Kelima tips di atas menekankan bahwa setiap orang sebetulnya dapat menulis (termasuk dalam pengertian menulis ilmiah populer), karena menulis adalah keterampilan, bukan bakat. Sehingga setiap orang perlu mengasah dirinya untuk pandai menulis - seperti halnya membaca, tidak diperlukan bakat melainkan keterampilan. Yang membedakan setiap orang dalam menulis adalah gaya menulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun