Adalah HIPKI (Himpunan Pengusaha Kayu Indonesia) Kabupaten Bulukumba yang akhir-akhir ini gemar menceritakan tentang perkembangan organisasinya serta bagaimana hasil pendampingan yang dilakukan oleh peneliti dari kelompok peneliti sosial ekonomi Balai Litbang LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Makassar telah mulai memperlihatkan wujudnya.
Ketua HIPKI Kab. Bulukumba, bapak Haji Jumaring, menegaskan dengan menceritakan pengalamannya melalui media sosial whatsapp serta membagikan beberapa foto tentang kegiatan HIPKI akhir-akhir ini.
HIPKI Kab. Bulukumba menjadi salah satu mitra dalam kegiatan penelitian yang didanai oleh ACIAR (FST/2015/040). Penelitian itu sendiri melibatkan beberapa stakeholder-stakeholder yang terkait dengan pengelolaan hutan rakyat.
Sebagai dampak dari dilakukannya pertemuan forum bulan Desember 2017 lalu, HIPKI memiliki wajah baru dalam struktur kepengurusannya, pak Haji Jumaring duduk sebagai ketua dan pak Ir. Abdul Rahim sebagai sekretarisnya.
Wajah baru ini disertai dengan semangat baru pula, yaitu semangat yang disepakati saat pertemuan forum tersebut: swadaya, swakarsa dan swadana. Di masa sebelum ini, keberadaan HIPKI masih banyak bergantung pada pemerintah setempat. Semangat HIPKI yang sekarang ini, seperti disampaikan oleh ketua HIPKI yaitu,"menjadikan Kabupaten Bulukumba Hijau secara swakarsa, swadaya dan swadana."
Tahap selanjutnya setelah merapikan kepengurusan adalah menghubungi para petani hutan rakyat, melalui kelompok-kelompok tani hutan rakyat yang dulu pernah berada dalam binaan HIPKI. Tujuannya adalah untuk melihat kebutuhan mereka terkait pengelolaan hutan rakyat.
Ternyata, masalah bibit tanaman kayu, termasuk pemilihan bibit dan mendatangkan bibit tanaman masih menjadi permasalahan yang utama bagi mereka sementara para petani sangat membutuhkan bibit. Akhirnya, HIPKI pun menjadi jembatan bagi para petani tersebut dengan membantu mendatangkan bibit-bibit yang diperlukan oleh mereka.
Walau HIPKI perlu bersusah payah dengan biaya yang tidak kecil untuk mendatangkan bibit-bibit tersebut - untuk biaya transportnya, para petani hutan rakyat merasa senang dengan datangnya pasokan bibit untuk kedua kalinya ini. Secara tertata, HIPKI akan menyalurkan bibit tersebut pada petani-petani yang sudah ada dalam daftar antriannya.
Terlihat HIPKI sudah mulai stabil dalam menjalankan roda organisasinya plus memupuk kemitraan dengan para petani hutan rakyat serta para pihak lain seperti CDK (Cabang Dinas Kehutanan) Kab. Bulukumba, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bulukumba, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bulukumba dan lain sebagainya.
Ditambahkan oleh ketua HIPKI, bahwa upaya stabilnya HIPKI ini tidak lepas dari terbinanya hubungan komunikasi yang baik dan intens dengan peneliti-peneliti dari Kelompok Peneliti Sosial Ekonomi(sosek) Kehutanan Balai Litbang LHK Makassar.
HIPKI, secara berkesinambungan menghubungi tim peneliti untuk berkonsultasi serta bertukar pikiran serta menginformasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai. Karena jarak yang cukup jauh (Bulukumba - Makassar), komunikasi ini dilakukan mengikuti era digital, melalui telpon, sms, whatsapp hingga messenger, instagram dan facebook.
Hingga dengan dialek bahasa Konjonya yang khas, ketua HIPKI - Haji Jumaring berujar,"maaf ya para peneliti kalau kami repotkan terus. Ini dikarenakan kami sangat semangat untuk terus mengembangkan HIPKI, untuk mengembangkan hutan di Bulukumba dan untuk membantu para petani hutan rakyat melalui kelompok-kelompok taninya untuk berkembang, kami semua ingin perkembangan atau kemajuan kehutanan itu menjadi nyata karena akan banyak pihak yang akan menikmati keuntungan nantinya."
Sementara sekretaris HIPKI (Abdul Rahim) menyatakan bahwa menciptakan hubungan yang baik antara HIPKI dengan tim peneliti sosek adalah suatu kebutuhan yang mendasar,"walau jarak jauh, kami tetap memerlukan dukungan untuk terus dapat berdiskusi dengan cara apapun untuk bertukar pikiran, karena hal ini penting untuk memperkuat keyakinan kami dalam menjalankan roda organisasi HIPKI ini, terlebih lagi, tim peneliti sosek telah banyak mendukung upaya-upaya terbentuknya forum parapihak hutan rakyat di Kabupaten Bulukumba ini." Demikian pernyataan sekretaris HIPKI dengan bersemangat.
Sudah sepatutnya semangat ini didukung dengan baik. Tim peneliti sosek telah menunjukkan upaya lain dari kegiatan penelitian yang dilakukannya yaitu membentuk suatu hubungan yang secara tidak langsung dapat dikatakan bersifat 'pendampingan' dan rupanya model interaksi seperti ini sangat diperlukan oleh mereka. Tim peneliti seperti memiliki tugas ganda untuk dapat berfungsi pula sebagai 'konsultan' bagi mereka.
Selamat dan tetap semangat HIPKI, tim peneliti sosek Balai LHK Makassar serta seluruh para pihak yang terkait pengelolaan hutan rakyat di kabupaten Bulukumba.
Semoga bermanfaat
Salam,
@kangbugi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H