Seorang penulis dan pembuat videopun sejatinya adalah seorang pencerita atau pendongeng, sebuah catatan dari Parade Dongeng Pendongeng Indonesia yang diadakan pada hari Minggu, 8 Oktober 2017 pk. 2 hingga 5 sore di TSM Kids Club, Trans Studio Mall Makassar Lantai 1.
Saat melihat kedua rekan dari Kompasiana Makassar memenuhi undangan kami, yaitu kak Atik Muttaqin - penulis di Kompasiana dan Kak Mardia - yang lebih sering men-submit video blognya (vlog) dan kak Mardia ini juga sebagai pengurus di Vlomaya (vlogger-vlogger Kompasiana pemerhati budaya), saya langsung berpikir, "wah kakak-kakak ini, dengan background-nya sebagai seorang kompasianer, seyogyanya pandai pula bercerita, berstorytelling atau mendongeng .... ah.... mau saya 'todong' saja deh." Kira-kira begitulah ide jahil saya saja hehehe.
Alasannya simpel kok, seorang blogger & vlogger Kompasiana sejatinya adalah seorang storyteller, karena saat mereka sedang menuangkan ide2nya kedalam tulisan-tulisannya atau vlog-vlognya biasanya dengan metoda bercerita - mereka itu sedang ber-storytelling sedang bercerita. Seperti yang sudah sempat saya ulas di postingan-postingan sebelumnya, menulis (di Kompasiana atau saat membuat vlog) adalah ber-storytelling. Tulisanku adalah ceritaku, video blogku adalah ceritaku.
Singkat cerita, setelah sedikit beradu argumentasi yang ceria dan berkekeluargaan (istilah apa ini sih hehehe) kak (dlm dunia dongeng medongeng semua pendongeng disebut kak - kecuali saya kang hehe) Atik Muttaqin dan kak Mardia bersedia juga didapuk utk bercerita, mendongeng di acara Parade Dongeng Pendongeng Indonesia hari Minggu kemarin ini.
Wow, ternyata penampilan kedua kakak dari Kompasiana Makassar dan Vlomaya ini membantu semaraknya acara Parade Dongeng tersebut. Anak-anak terhibur, hadirin lainnyapun menikmati penampilan mereka.
Namun bagaimana ya kesan kak Atik dan kak Mardia saat mendongeng dengan setengah 'ditodong' ini? Terpaksakah? Menderitakah? Atau justru malah happy bin seneng banget. Di bawah ini adalah kesan-kesannya.
Kak Atik merespon melalui wa (whatsapp) dengan menyebutkan, "mendongeng dadakan tanpa persiapan, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan." Sementara melalui akun IGnya (Instagram) kak Ati menyebutnya seperti dalam screen shot di bawah ini. Kalau kak Mardia lain lagi, cukup merespon dengan singkat,"terima kasih pengalamannya kang Bugi... "
Semoga bermanfaat.