Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Menebar Virus 'Mendongeng dengan Cinta'

11 September 2017   12:59 Diperbarui: 7 November 2017   00:40 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengumuman! Telah ditebarkan virus 'Mendongeng dengan cinta' dengan baik dan sukses dan virus itu telah mulai tertebar - menyebar dengan tidak dapat dibendung lagi kesegenap penjuru oleh para hadirin yang hadir di acara tersebut. 

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal hari Rabu, tanggal 30 Agustus 2017 lalu memang telah berlangsung kegiatan 'mendongeng di Trans Studio Mall Makassar', yaitu MENDONGENG DENGAN CINTA. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pendongeng Indonesia dengan Trans Studio Mall Makassar. Dilaksanakan dengan mengambil waktu saat malam mulai menyelimuti Makassar yaitu pukul 18.30 wita dan diakhiri sekitar pukul 22.00 wita. Mendongeng dengan cinta inipun tidak melulu berisi dongengan untuk para hadirin, tapi digabung dengan mini workshop yang dikemas dengan memenuhi kriteria modul pengajaran pelatihan mendongeng ala Pendongeng Indonesia tapi untuk penyajian dalam waktu yang singkat yaitu hanya sekitar tiga jam saja.

Tiga jam cukup?

Untuk suatu pelatihan yang paripurna tentu memerlukan waktu yang lebih panjang, apalagi peserta yang hadir saat itu banyak sekali dalam suasana outdoor yang ramah dan meriah, sulit untuk membuat suatu pelatihan yang 'sempurna'. Tetapi untuk menebarkan virus 'Mendongeng Dengan Cinta' terutama bagi mereka yang baru mengenal dan mengetahui dan ingin mulai mendongeng, apa yang disampaikan malam itu  di Trans Studio Mall Makassar tersebut sudah termasuk mencukupi (Foto-foto lengkap dari kegiatan ini dapat dilihat di sini).

Yang hadir (bukan hanya dari seputaran kota Makassar saja lho, tetapi dari beberapa kabupaten yang bertetangga dengan Makassar, yaitu, Kabupaten Gowa, Maros dan Pangkep) disuguhi teori dan praktik mendongeng yang dibagi kedalam tiga materi bahasan, yaitu: dynamic reading (disampaikan oleh Kak Darni Samad - dynamic reading lebih dari sekedar read aloud, membacakan cerita melalui buku bacaan kepada anak-anak, khususnya anak-anak yang masuk kedalam kategori golden age,tetapi dengan ekspresi yang lebih dinamis dan kreatif lagi), ice-breaking untuk membuat kegiatan mendongeng lebih menarik lagi (dibawakan oleh Kak Melina Jauw - menyuguhkan beberapa teknik ice-breaking yang kemudian dipraktikan bersama-sama peserta yang hadir) dan materi ke tiga adalah penggunaan hand-puppet atau boneka tangan dan alat-alat peraga mendongeng (materi ini diberikan oleh kang Bugi Sumirat - dengan boneka tangan andalannya, yaitu si Otan - hadirin diberikan pengetahuan tentang apa manfaat alat-alat peraga dalam mendongeng serta memanfaatkan apa yang berada di sekitar kita sebagai alat peraga mendongeng).

Apa sih yang dimaksud dengan 'MENDONGENG DENGAN CINTA' itu? Seperti disampaikan di saat pembukaan kegiatan di malam tersebut, bahwa yang dimaksud dengan mendongeng dengan cinta adalah bukan semata dongengan-dongengan yang berisi percintaan, atau dongengan untuk para 'jomblowan dan jomblowati' ... ups .... bukan itu lho ... Tetapi yang dimaksudkan disini adalah bahwa kita melihat mendongeng adalah kegiatan yang merupakan luapan ungkapan rasa cinta kita. Rasa cinta terhadap anak - dongengkan mereka dengan cerita-cerita bernilai baik, rasa cinta terhadap lingkungan - jadikan lingkungan menjadi materi dongeng tentang pentingnya menjaga lingkungan, rasa cinta terhadap sekolah, dongengkan sekolah kita dengan dongeng-dongeng yang memberikan nilai-nilai positif yang baik bagi perkembangan karakter murid-murid kita di sekolah dan seterusnya dan seterusnya. 

Poin kedua dari tema 'mendongeng dengan cinta' adalah cara kita dalam menyampaikan dongeng (dalam mendongeng). 'Use your feeling within' begitu kira-kira. Pakailah perasaan (cinta) saat mendongeng. Mendongeng dengan cinta akan membuat pendongeng sangat memperhatikan apa yang akan ia dongengkan termasuk bagaimana (cara) mendongengkannya. Tidak bisa asal saja, apalagi sembarangan.   

Materi-materi yang disampaikan di atas berusaha memadukan kedua unsur tadi. Dengan mengingat inti dari tema mendongeng dengan cinta, mendongeng jadi terasa ringan, walau tugas yang diberikan kepada pendongeng itu berat. Berat karena mendongeng berperanan dalam pembentukan karakter. Terkait dengan ini, Pendongeng Indonesia menabalkan kepada misi mendongengnya lima prinsip yang digunakan dalam mendongeng, yaitu: 

1. Prinsip kebhinnekaan dan perdamaian, 

2. Prinsip ahlak dan budi pekerti,

3. Prinsip anti korupsi,

4. Prinsip menjaga lingkungan dan kelestarian alam, dan

5. Prinsip bercita-cita tinggi dalam segala bidang minat. 

Prinsip-prinsip yang digadang-gadang oleh Pendongeng Indonesia boleh serius, boleh berat, tapi tetap saja, cara menyampaikannya harus sedemikian rupa fun dan berkarakter. Bukan begitu?

Ayo kita galakkan kegiatan mendongeng, mendongeng yang disampaikan dengan cinta.

Semoga bermanfaat.

@kangbugi 

NB:

Profil Pendongeng Indonesia dapat pula dilihat di sini: https://steller.co/s/7LxuxuPRWmg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun