Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memberikan Bulir-bulir untuk Indonesia dari yang Kamu Bisa

17 Agustus 2017   19:55 Diperbarui: 18 Agustus 2017   02:53 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarik tambang - lomba penuh semangat (koleksi pribadi)

Sosiolog Prof. Selo Sumarjan (1991) berpendapat, terkait dengan hal tersebut yaitu bahwa semua perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan (yang dimulai dari perubahan individunya) dalam suatu masyarakat, dimana perubahan tersebut mempengaruhi sistem sosialnya. Perubahan sosial yang dimaksud mencakup nilai-nilai dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. 

Hari ini saya menghadiri upacara memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 di lingkungan tempat kerja. Saya tertarik mengamati adu tarik tambang yang dilombakan (seperti dalam foto terlampir). Saya kok jadi terang pikiran ya, makin menjadi semangat. Pertanyaan saya diatas seperti terjawab sudah. 

Melalui semangat adu tarik tambang, saya diingatkan bahwa yang terpenting adalah persiapan yang baik (kuda-kuda sebelum tambang ditarik) dan usaha yang keras - sekeras saat tambang ditarik. Lawan di bagian depan adalah tantangan yang harus dihadapi. Tarik terus hingga sekemampuan kita yang maksimal. Serta, usahakan banyak yang mendukung usaha ini (rombongan penarik tambang yang kompak). Urusan hasil, kembalikan kepada Yang Maha Memiliki Hak Menentukan. 

Kalau saya tetap melakukan hal-hal yang dapat saya lakukan (seperti yang sudah saya sampaikan) dan bahkan lebih giat lagi, apalagi sudah mengetahui manfaatnya, 'keep up the good work' - lakukan terus dan terus semaksimal mungkin. Insya Allah dengan niat yang sudah kita luruskan karena Allah SWT, apa yang kita lakukan akan menjadi bulir-bulir kontribusi saya untuk Indonesia. 

Kemudian bila orang-orang yang memiliki profesi atau keahlian seperti sayapun melakukan hal yang sama, maka akan semakin banyaklah bulir-bulir yang dihasilkan dan dicurahkan bagi Indonesia ini. 

Tidak usah hiraukan nilai atau besarannya, yang terpenting adalah lakukan terus dan terus .... hasilkan terus bulir-bulir itu.

Dirgahayu Indonesia ke-72

Makassar, 17 Agustus 2017

@kangbugi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun