Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kedok Agama(?)

17 Oktober 2016   14:07 Diperbarui: 17 Oktober 2016   14:20 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedok (sumber: Allexpress.com

Demonstrasi kelompok ormas ini berakhir,
Demonstrasi yang jadi kegiatan utamanya,  
Demonstrasi yang jadi panutannya,
Demonstrasi yang selalu diberi label Islam,  
Supaya demonstrasinya 'laku' 

Padahal demonstrasi diharamkan dalam Islam,  
Apa mereka peduli?
Padahal bermudharat lebih banyak dari manfaatnya,
Apa mereka peduli?
Banyak warga masyarakat yang dirugikan,
Apa mereka peduli? 

Mereka mengedepankan nafsu,  
Mereka haus akan nafsu,  
Karena tidak mau mendengar orang lain,  
Mereka haus akan citra,  
Karena itu kendaraannya,  
Mereka haus dampak politis,  
Karena itu tujuannya. 

Kalau benar mereka beraspirasi,  
Tidak akan melibatkan anak-anak,  
Tidak akan merusak taman-taman,  
Tidak akan menumpuk sampah sisa,
Tidak akan membagikan nasi bungkus dengan uang terselip,
Tidak akan merugikan warga kebanyakan lain. 

Tapi apa mereka peduli?

Warga terhalang karena macet,
Warga terganjal urusannya,  
Warga kesal dibuatnya,
Warga marah dibuatnya,  
Cuma mereka tidak berbuat apa-apa,
Itu keuntungannya untuk kamu.

Mereka bilang demonstrasi untuk aqidah!
Demonya justru merusak aqidah.
Merugikan urusan mayoritas warga lain,  
Dimana aqidahnya?
Memaksakan kehendak,
Dimana aqidahnya?
Berkata-kata kasar,
Dimana aqidahnya?
Mengancam-ngancam,
Dimana aqidahnya?
Bermaki-maki sepanjang jalan,  
Dimana aqidahnya?
Memprovokasi,  
Dimana aqidahnya?
Membawa anak-anak dan ibunya,
Dimana aqidahnya?
Merusakkan taman-taman,  
Dimana aqidahnya?
Menebar sampah sisa,  
Dimana aqidahnya?  
Melibatkan lebih banyak warga luar,  
Dimana aqidahnya?

Kami tak habis mengerti,
Karena yang dilakukan justru merusak aqidah.

Mereka bilang demonstrasi untuk Islam!  
Padahal tidak ada mandat dari masyarakat muslim,
Padahal berperilaku yang tidak Islami,  
Padahal mencederai Islam,  
Padahal menggunakan cara tidak Islami,  
Padahal menzholimi warga masyarakat,
Padahal merusak nama Islam
Padahal tidak sesuai syariat Islam,
Padahal diharamkan dalam Islam.

Tapi mereka jalan terus,
Berani menentang jalur Islam
Menentang syariat Allah,
Untuk suatu tujuan yang belum jelas,  
Karena hal yang disuarakan masih absurd.

Kami bingung melihatnya,  
Tapi disitulah kenekatannya,  
Yang membuat kami geleng-geleng kepala. 

 Seorang dosen UGM, pagi ini mengingatkan,  
Bahaya berkedok agama untuk negara,
Untuk politik agama.

Berkedok agama?
Saya menyegarkan ingatanku,  
Siapakah yang dimaksud?
Rupanya semua sudah mahfum,  
Mari kita berlepas diri darinya,  
Jangan mengikuti,
Untuk menghindari bahaya itu,
Untuk menghindari benci Allah atas kita,  
Untuk menghindari murka Allah atas kita.  

Aamiin YRA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun