Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

1000 Cangkir Kopi Gratis, Cara Bogor Memeringati Hari Kopi Sedunia

3 Oktober 2016   10:51 Diperbarui: 4 Oktober 2016   07:14 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngopi gratis untuk warga Bogor : Dokumen Pribadi

Tanggal 1 Oktober merupakan Hari Kopi Internasional (the International coffee day). Hari istimewa terutama bagi pecinta kopi ini ditetapkan tahun lalu (2015) di Milan, Italia, oleh the International Coffee Organization (ICO - internationalcoffeeday.org).

Ngopi gratis untuk warga Bogor : Dokumen Pribadi
Ngopi gratis untuk warga Bogor : Dokumen Pribadi

Penetapan hari spesial ini, oleh organisasi kopi internasional yang beranggotakan 77 negara itu, disamping ditujukan bagi para pencinta kopi, digunakan pula sebagai ajang promosi ‘fair trade’ (perdagangan kopi yang adil) kopi untuk meningkatkan kesejahteraan para pecinta kopi. Hingga secara maknawi, the international coffee day diartikan  sebagai:

A global celebration of coffee’s journey from the farm to your local shop – an opportunity to honour the men and women who grow and harvest the coffee we love

Artinya, kalau kita, penikmat kopi, sedang menikmati kopi kita, jangan lupakan mereka para petani-petani kopi, termasuk prosesnya dari hulu hingga hilir, dari tanaman kopi, petani kopi hingga pemrosesannya terhidang di meja kita, yang sedang kita minum ini.

Di Bogor, Hari Kopi Internasional diperingati pada hari Minggu, 2 Oktober 2016 dengan mengambil tempat di Plaza Balaikota Bogor, Jl. Ir. H. Juanda, Bogor.

Acara 1000 cups kopi untuk Bogor yang dilaksanakan pada pukul 7.00 – 12.00 wib ini berlangsung meriah dengan pengunjung yang sangat antusias. Apalagi acara tersebut dihadiri oleh Walikota Bogor, Bima Arya dan wakilnya, Usmar Hariman yang juga adalah penikmat-penikmat kopi.

Seminar kopi yang masuk sebagai salah satu acara yang yang diselenggarakan saat itu mencoba mengangkat tema cita kopi rasa nusantara. Para pengunjung diberi informasi-informasi yang bermanfaat seputar kopi khususnya perkembangannya di Indonesia (dari tanaman hingga tersaji di secangkir kopi), pengujian kopi, bisnis kopi, kopi-kopi asli Indonesia dan lain sebagainya.

Sebagai pembicara adalah Boy Kurniawan (Master coffee roaster, barista trainer), Mira Yudhawati (Q-grader, certified WBC sensory judge, Sales & marketing manager PT. Caswell Indonesia), Slamet Prayogo (petani kopi Malabar Mountain) dan Prawoto Indarto (Penulis buku ‘the Road to Java Coffee’, independent researcher, tea and coffee advisory at Java).

Acara ini memang istimewa. Melalui kegiatan ini, masyarakat kota Bogor khususnya diberi pemahaman tentang bagaimana cita kopi rasa nusantara. Dengan demikian diharapkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap kopi nusantara dapat tumbuh dengan baik. Dari sisi bisnis, masyarakat diperkenalkan pula pada ‘industri kopi’ yang ada di kota Bogor. Sekitar 20 pelaku bisnis per-kopi-an di kota Bogor turut memeriahkan acara ini, seperti misalnya: Popolo coffee, Imah Nini coffee, Bikin Kopi coffee, ACDT coffee dan lain sebagainya.

Hal lain adalah acara ini dimaksudkan agar dapat memotivasi para pelaku/penggiat kopi, dari petani maupun produsen kopi hingga pelaku bisnis kopi agar dapat menghasilkan kopi yang lebih berkualitas serta meningkatkan jumlah peminat kopi. Di samping tentu saja, di acara ini para pengunjung dapat mengetahui cara menyeduh kopi ‘ala café’, mengetahui berbagai jenis kopi nusantara (kopi Toraja, kopi Gayo, kopi Flores dan lain-lain) hingga mencicipinya secara gratis.

Barista yang ada di masing-masing stand juga ramah-ramah. Pengunjung boleh menanyakan apa saja tentang kopi yang ada ataupun disajikan di stand mereka. Sehingga banyak informasi-informasi baru yang didapat oleh masyarakat yang hadir di tempat itu. Kadang-kadang cukup konyol juga pertanyaannya, maklum kami kan masih cukup awam dalam dunia per-kopi-an, tapi mereka cukup sabar menjelaskan dan mempraktikan hal-hal yang ditanyakan, kalau itu menyangkut teknik penyajian. Pokoknya super informatiflah. 

Hanya saja sedikit catatan untuk panitia, di acara sejenis mendatang, sebaiknya disediakan susu dan gula karena walau cara terbaik untuk menikmati kopi dan mengetahui rasa kopi adalah dengan menikmatinya tanpa gula dan susu, tapi tidak semua pengunjung acara tersebut adalah 'coffee lover'. Banyak juga yang pemula maupun baru (mau) mengenal kopi.

Bagi mereka, sangat tidak nyaman dan belum dapat merasakan lezatnya dimana minum kopi tanpa gula (atau bahkan yang biasa dengan susu ataupun cream). Mereka mengatakan, "biasa minum kopi instant nih, kopi 3 in 1, jadi agak aneh minum kopi yang seperti ini."Di acara kemarin, hanya satu stand yang saya jumpai menyediakan gula bagi yang akan mencicipi kopi yang mereka sediakan. 

Dewasa ini kopi sudah menjadi bagian dari kehidupan seseorang, untuk sebagian rakyat Indonesia, termasuk saya. Bahkan di dapur kecil di rumah, saya pajang tulisan di pajangan kecil di dinding yang saya beli saat jalan-jalan ke luar negeri, yang mewakili ‘filosofi kopi’ saya, yaitu: “is there life before coffee?”  (Apakah ada kehidupan sebelum kopi?). Artinya,”kita ngopi dulu yuk, baru beraktivitas.” Lagi pula, minum kopi juga menyehatkan lho.

Bicara tentang kopi dan per-kopi-an akan melibatkan banyak hal termasuk pelaku, termasuk masyarakat. Salah seorang pembicara dalam seminar tersebut mengatakan kalau bisnis kopi adalah bisnis yang menjanjikan, tidak ada ‘matinya’, begitu istilahnya. Untuk Indonesia, peluang ini sangat terbuka lebar bagi seluruh warga bangsa.

Hari Kopi Internasional mengingatkan tentang hal itu. Untuk itu, ayo kita tumbuhkan minat kita akan kopi, mulai dari membiasakan minum kopi. Gunakan kopi produksi Indonesia yang sangat banyak ragamnya itu, yang berarti membantu juga kehidupan para petani kopi kita. Untuk yang minat di dunia bisnis, kopi Indonesia masih menjanjikan, masih terbuka kesempatan untuk menjadikan kopi Indonesia tuan rumah di negerinya sendiri.

Happy International Coffee Day para penikmat kopi. Semakin maju dunia per-kopi-an Indonesia!

Semoga manfaat

Bogor, Oktober 2016

@kangbugi

Ini taglinenya: cita rasa kopi nusantara | catatan: semua foto-foto adalah dokumentasi pribadi]
Ini taglinenya: cita rasa kopi nusantara | catatan: semua foto-foto adalah dokumentasi pribadi]
Seminar tentang kopi serta mereka yang terlibat di kegiatan tersebut
Seminar tentang kopi serta mereka yang terlibat di kegiatan tersebut
Masyarakat mengeksplorasi keingintahuannya, barista menjawab
Masyarakat mengeksplorasi keingintahuannya, barista menjawab
Seminar kopi - 1000 cups untuk Bogor
Seminar kopi - 1000 cups untuk Bogor
Barista-barista in action1
Barista-barista in action1
Barista-barista in action2
Barista-barista in action2
Menjadi ajang acara keluarga - keluarga kopi
Menjadi ajang acara keluarga - keluarga kopi
Kopi vietnam (tanpa sianida lho hehehe) - menikmati the real coffee di cafe sepulangnya dari the international coffee day
Kopi vietnam (tanpa sianida lho hehehe) - menikmati the real coffee di cafe sepulangnya dari the international coffee day

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun