Usaha ini, menurut mereka, telah membuat mereka menjadi manusia super sibuk, tetapi dalam kesuper-sibukannya itu, mereka jadi lebih dapat menghargai dan memanfaatkan waktu. "Nggak ada lagi waktu untuk nongkrong-nongkrong, keluyuran nggak karuan, apalagi melamun." Apalagi, Hendrik menambahkan,"kami termasuk orang yang tidak bisa diam, inginnya berusaha dan berkegiatan yang dapat memberikan nilai ekonomi." Sebuah contoh yang positif.
Walau saya tidak terlalu suka pedas, tapi 'taste' yang mereka tawarkan cukup mengena di lidah saya. Rasanya pàs dengan bumbunya yang khas tanpa diimbuhi dengan terasi itu. Harganyapun lumayan murah, cukuplah untuk kantong kita-kita ini.
Yang penasaran, langsung ke TKP saja ya ;)
Moga manfaat ;)
@kangbugi
Catatan:
Foto-foto koleksi Gerry Rachman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H